Jumat, Desember 5, 2025
Berandaartificial intelligenceKecemasan AS Menggigil Terkait Kerjasama AI Antara Apple dan Alibaba untuk Ponsel...

Kecemasan AS Menggigil Terkait Kerjasama AI Antara Apple dan Alibaba untuk Ponsel di China


Zona Gadget,

JAKARTA — Pemerintah
Amerika Serikat
serta para anggota Kongres memberikan perhatian kepada perjanjian di antara
Apple
dan
Alibaba
Yang akan menghadirkan fitur kecerdasan buatan (AI) dari Alibaba ke iPhone yang tersedia di China.

Pegawai Gedung Putih serta anggota Komite Pilihan Rumah tentang Cina telah menuntut klarifikasi langsung dari para petinggi Apple berkaitan dengan kesepakatan tersebut, terutama soal tipe informasi yang bakal diserahkan ke Alibaba dan janji apa saja yang sudah diturunkan oleh Apple pada otoritas Tiongkok.

Namun, para pemimpin di Apple dikabarkan gagal menyediakan respons yang cukup untuk kebanyakan dari pertanyaan-pertanyaan itu.

Berdasarkan laporan Techcrunch pada hari Senin, 19 Mei 2025, kecemasan terbesar bagi pemerintah Amerika Serikat berkaitan dengan kemungkinan pertambahan kemampuan AI milik Alibaba serta ekspansi layanan obrolannya yang diatur oleh sensor pemerintah Tiongkok.

Di samping itu, perjanjian ini dianggap mampu menambah paparan Apple pada aturan China mengenai sensor serta pembagian data, yang berpotensi meningkatkan ancaman bagi keamanan nasional dan kerahasiaan informasi penggunanya.

Anggota senior Dewan Tetap Sementara Permanen tentang Inteligensi Kongres Rumah, Raja Krishnamoorti, menyebut Alibaba sebagai “bukti nyata dari strategi integrasi militer-rakyat Partai Komunis Tiongkok.” Ia juga merasakan kecemasan yang mendalam terkait ketidaktransparanan Apple dalam hal rincian kesepakatan tersebut.

Sampai sekarang, baru Alibaba yang dengan jujur telah mengumumkan adanya kolaborasi tersebut, sedangkan Apple masih belum memberikan pengakuan resminya.

Kerjasama ini amat penting untuk Apple karena China merupakan pasarnya sebanyak urutan dua, serta dengan tidak adanya partner kecerdasan buatan setempat semacam Alibaba bisa membuat iPhone kesulitan bersaing dengan produsen dalam negeri layaknya Huawei dan Xiaomi yang telah menyediakan teknologi AI tingkat tinggi.

Sebelumnya, Apple juga telah menguji kerjasama dengan beberapa perusahaan teknologi di China seperti Baidu, Tencent, dan DeepSeek, namun pada akhirnya mereka memutuskan untuk berkolaborasi dengan Alibaba.

Sebaliknya, para petinggi Amerika cemas bahwa kolaborasi tersebut dapat menguatkan kedudukan Alibaba dalam teknologi AI dan memberikan pemerintahan Tiongkok kesempatan yang lebih besar untuk menjangkau data konsumen serta kontrol atas isi yang ada di perangkat iPhone.

Kekhawatiran ini muncul di tengah persaingan teknologi dan geopolitik antara AS dan China, di mana AI dipandang sebagai salah satu pilar utama kekuatan masa depan, termasuk dalam bidang militer.

Apabila perjanjian ini tidak berhasil, Apple mungkin akan kehilangan posisinya di pasaran China, negara yang memberikan kontribusi sekitar 20% terhadap seluruh pendapatannya. Sebaliknya, bila diteruskan tanpa adanya jaminan tentang perlindungan data serta keterbukaan informasi, Apple dapat menemui tantangan lebih lanjut dari para pengawas regulasi dan penyusun kebijakan di Amerika Serikat.

Perjanjian antara Apple dan Alibaba mencerminkan kompleksitas hubungan di antara perkembangan teknologi baru, keuntungan perusahaan berskala internasional, serta masalah keselamatan negara yang semakin mendominasi dalam konteks perlombaan AI melibatkan kedua pilar ekonomi global tersebut.

zonagadget
zonagadgethttps://www.zonagadget.co.id/
Berikan ilmu yang kamu punya, niscaya kamu akan mendapatkan yang lebih
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

New Post

Most Popular