Jumat, Desember 5, 2025
BerandabusinessKemenperin: Indonesia Siap Menjadi Raja Produksi Kapal Internasional

Kemenperin: Indonesia Siap Menjadi Raja Produksi Kapal Internasional

ZONA GADGET.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Perindustrian sedang berusaha memperkuat sektor industri pembuatan kapal. Bidang ini dianggap penting untuk menggerakkan ekonomi negara secara keseluruhan dan juga membantu mencapai tujuan program hilirisasi yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Selain itu, Indonesia adalah negara kepulauan terbesar global yang menyimpan lebih dari 17 ribu pulau. Lokasinya secara otomatis memberikan posisi geostrategis serta geoekonomi untuk menjadi kekuatan laut penting di kawasan Asia Tenggara.

“Industri kapal laut merupakan salah satu sektor unggulan dalam bidang transportasi yang berfungsi memfasilitasi logistik untuk pengiriman barang serta penumpangan. Tentunya, peranan ini telah menerima perhatian signifikan dari pihak pemerintahan,” ungkap Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza selama kegiatan The 1st Indonesia Maritime Week 2025 di Jakarta, seperti dilaporkan pada hari Kamis tanggal 29 Mei 2025.

Pada saat ini, ada sekitar 342 galangan kapal beroperasi di 29 propinsi dengan total kapasitas pembangunan mencapai 1 juta deadweight tonnage (DWT) setiap tahunnya serta kapabilitas perbaikan hingga 12 juta DWT pertahun. Sektor ini memberi pekerjaan kepada lebih dari 46 ribu individu. Menurut penjelasan Riza, daya saing dalam bidang inovasi pada industri galangan kapal lokal sudah mengalami peningkatan yang cukup besar.

Bidang industri ini dapat menghasilkan beragam tipe kapal mulai dari kapal komersial, kapal nelayan, kapal penumpang, hingga kapal militer dan pengawasan. Seperti dijelaskan oleh Wakil Menteri Perindustrian, PT PAL Indonesia sukses merancang Kapal Cepat Rudal (KCR) untuk Angkatan Laut Tentara Nasional Indonesia (TNI AL), selain itu juga mereka sudah mengekspor kapal bertipe Landing Platform Dock (LPD) ke negara Filipina.

“Hasil itu membuktikan bahwa kemampuan industri bengkel shipyard dalam negeri dapat mencukupi permintaan akan kapal bertaraf tinggi, baik di pasaran lokal maupun global,” ungkap Riza.

Menurutnya, hal tersebut tidak lepas dari dukungan sektor suku cadang yang juga semakin berkembang. Sekarang, ada 127 perusahaan suku cadang bersertifikasi kelas maritim dan lebih dari 560 sertifikat KDKN telah dikeluarkan. Komposisi lokal dalam pembuatan kapal telah melampaui 40% untuk beberapa jenis kapal tertentu. Ini membentuk dasar kuat bagi transformasi industri pelayaran nasional di masa mendatang.

Riza menyatakan selanjutnya bahwa secara global, sektor perkapalan sedang menjalani transformasi struktural, dengan adopsi teknologi digital yang dimulai dalam tahapan desain dan pembuatan produk. Sementara itu, komitmen internasional tentang penurunan emisi karbon mendorong industri pelayaran dunia untuk beralih ke arah penggunaan kapal-kapal yang menggunakan tenaga ramah lingkungan atau green ships. Wakil Menteri Perindustrian memandang penting bagi Indonesia agar menjadi pemimpin dalam hal mengadopsi serta menciptakan perkembangan pada bidang teknologi tersebut.

Oleh karena itu, Kemenperin akan menyiapkan peta jalan pengembangan industri galangan kapal yang berorientasi pada peningkatan efisiensi dan produktivitas galangan melalui digitalisasi, inovasi desain kapal beremisi rendah, penguatan ekosistem komponen berbasis TKDN. Kemudian penyiapan SDM berkompetensi tinggi melalui kerja sama internasional.

“Kami percaya bahwa masa depan industri perkapalan tidak hanya ditentukan oleh kemampuan masing-masing negara, tetapi oleh kemampuan kita untuk bekerja sama atau berkolaborasi,” tutur Wamen Riza.

Akibatnya, Indonesia berpotensi memainkan peranan sebagai pemimpin regional dalam hal kerjasama tentang standarisasi dan sertifikasi bersama antar negara-negara di kawasan Asia, jaringan suplai lokal untuk komponen-komponen kapal, pertukaran inovasi dan kolaborasi teknologi antarnegara, serta pemasaran dan peningkatan ekspor produk-produk industri maritim intra-Asia. Menurut Deputi Menteri Perindustrian, meskipun infrastruktur pelabuhan internasional sudah cukup baik, namun dari segi rasio perdagangan dunia setidaknya harus terdapat sekitar 25 pelabuhan internasional.

“Kalau pelabuhan-pelabuhan internasional ini semakin dibuka, tentu akan juga memberi kesempatan bagi para pelaku usaha untuk mengembangkan industri perkapalan,” tuturnya.

Tidak hanya itu, pemerintah berharap menjadikan Indonesia sebagai sentra pembuatan kapal menengah bagi wilayah Asia Tenggara, serta mengambil posisi penting dalam perdagangan ekspor kapal komersial dan nelayan kepada negeri-negeri kepulaun di Pasifik dan Afrika. Hal ini sesuai dengan apa yang ditekankan oleh Presiden Prabowo Subianto dalam forum bisnis antara Indonesia dan Brazil di Rio De Janeiro tanggal 18 November 2024 lalu; bahwa Indonesia, sebagai negara dengan stok ikan nomer dua atau tiga tertinggi di dunia, mempunyai keperluan kurang lebih 40.000 buah kapal nelayan berukuran 150 sampai 300 Gross Ton (GT). Berdasarkan kemampuan produksinya saat ini beserta prospek pertumbuhannya, industri bongkar muat lokal memiliki kesempatan luas untuk mencakup permintaan tersebut.

zonagadget
zonagadgethttps://www.zonagadget.co.id/
Berikan ilmu yang kamu punya, niscaya kamu akan mendapatkan yang lebih
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

New Post

Most Popular