Komdigi
Atau Kementerian Komunikasi dan Digital sedang menyelidiki kemungkinan kerjasama dengan India dalam hal pengembangan teknologi 5G dan kecerdasan buatan.
AI
Perusahaan dari India, Tejas Networks, bersedia memberikan kontribusinya untuk proyek tersebut.
Perihal tersebut disebutkan dalam pertemuan yang terjadi antara Menteri Kominfo Meutya Hafid dengan Dubes India untuk Indonesia Sandeep Chakravorty, di kota Jakarta, pada hari Senin (28/4).
Meutya mengemukakan kolaborasi dengan India sesuai dengan tujuan nasional untuk mendorong percepatan transformasi digital, khususnya pada aspek AI dan teknologi 5G. Dia menekankan bahwa fleksibilitas dari pendekatan diplomasi bebas-kelompok Indonesia menjadi sumber daya utama dalam merancang hubungan strategis internasional.
“AI Technology harusnya tersedia bagi seluruh masyarakat dan setiap negara, tidak hanya sebagian kecil negara,” ujar Meutya seperti yang disampaikan dalam rilis pers pada hari Senin (28/4).
Pertemuan tersebut menindaklanjuti nota kesepahaman atau MoU yang ditandatangani Indonesia dan India pada Januari, yang mencakup kerja sama di bidang AI, Internet untuk Segala (IoT), dan pengembangan infrastruktur digital.
Duta Besar India Sandeep Chakravorty mengungkapkan bahwa sektor digital merupakan salah satu fokus utama dalam kerja sama antara dua negara tersebut.
“Kolaborasi dalam industri telekomunikasi saat ini tengah berlangsung, dan kami mengharapkan bisa cepat melengkapi perjanjian Memorandum of Understanding demi memperkokoh kemitraan di sektor ini,” katanya.
Dia mengatakan bahwa sektor swasta di India sudah siap memberikan kontribusi yang signifikan, termasuk melalui perusahaannya yaitu Tejas Networks. “Tejas Networks bersedia untuk semakin terlibat dalam proyek-proyek bidang digital serta telekomunikasi di Indonesia,” ungkap Sandeep.
Selanjutnya, kedua negara berencana mengadakan pembicaraan teknis lebih jauh sebelum pertemuan puncak bulan Juni dengan tujuan mendorong pelaksanaan kolaborasi dalam hal 5G dan kecerdasan buatan (AI).

