Perusahaan Menghadapi Tantangan dalam Pelatihan Keterampilan di Era AI
Di tengah percepatan adopsi teknologi kecerdasan buatan (AI), banyak perusahaan menghadapi tantangan dalam memastikan pelatihan yang diberikan dapat langsung berdampak pada kinerja nyata. Dalam situasi ini, inisiatif seperti Skill Tracks muncul sebagai solusi yang sangat relevan dan efektif.
Patrick Supanc, Chief Product Officer Coursera, menyatakan bahwa program Skill Tracks mendapat respon positif karena menjawab kebutuhan pasar akan pelatihan yang spesifik dan terukur. Program ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan perusahaan dengan menawarkan pelatihan yang fokus pada keterampilan yang benar-benar digunakan dalam pekerjaan sehari-hari. Selain itu, Skill Tracks juga mencakup pembuktian penguasaan keterampilan sebelum sertifikat diberikan.
Efisiensi dan Dampak yang Jelas
Salah satu alasan utama mengapa Skill Tracks diminati adalah karena efisiensi dan dampaknya yang jelas. Pelatihan yang spesifik membuat biaya lebih hemat dan memberikan pengembalian investasi (ROI) yang lebih terukur. Materi pelatihan difokuskan pada keterampilan yang langsung bisa diterapkan dalam pekerjaan, sehingga peserta tidak hanya belajar teori, tetapi juga bisa langsung menerapkannya.
Kredensial yang diberikan melalui Skill Tracks bukan sekadar tanda akademik, tetapi merupakan jaminan mutu. Supanc menegaskan bahwa setiap peserta harus membuktikan penguasaan keterampilan sebelum mendapatkan sertifikat. Hal ini memberi keyakinan kepada pemberi kerja bahwa keterampilan yang dimiliki peserta benar-benar telah dikembangkan secara maksimal.
Proses Rekrutmen yang Lebih Efisien
Kejelasan standar yang diterapkan dalam Skill Tracks juga membantu proses rekrutmen dan penempatan tenaga kerja menjadi lebih efisien. Bagi perusahaan, ini berarti penghematan waktu dan biaya, sedangkan bagi talenta, ini memberi kesempatan untuk berkembang lebih cepat dalam karier mereka.
Supanc menekankan bahwa investasi dalam keterampilan adalah suatu keharusan, terutama di bidang teknologi seperti AI yang berkembang sangat cepat. Menurutnya, ketika Indonesia terus berkembang, membangun keterampilan yang dibutuhkan oleh produk dan ekonomi baru adalah investasi masa depan yang penting, bukan beban biaya.
Investasi untuk Keunggulan Kompetitif Masa Depan
Dalam pandangan Supanc, bisnis perlu melakukan investasi dalam pelatihan agar bisa mengikuti laju perubahan global. Ini bukan hanya tentang Indonesia, tetapi juga dunia secara keseluruhan. Oleh karena itu, menganggarkan pelatihan yang tepat sasaran hari ini adalah investasi untuk keunggulan kompetitif esok hari.
Hubungan Langsung Antara Kurikulum dan Pekerjaan
Kekuatan pendekatan Skill Tracks terletak pada hubungan langsung antara kurikulum dan pekerjaan. Mulai dari identifikasi kebutuhan tim, kurasi materi yang spesifik, praktik langsung, asesmen berbasis kinerja, hingga penerbitan kredensial yang dapat diverifikasi, semua tahapan ini saling terkait dan saling mendukung.
Rantai nilai ini membantu menutup kesenjangan antara pelatihan dan performa di lapangan. Dengan demikian, manajemen perusahaan bisa lebih mudah menautkan investasi pembelajaran dengan output yang terukur, seperti produktivitas, kualitas, dan kecepatan inovasi.
Pelatihan yang Tepat Sasaran sebagai Strategi Bisnis
Pesan yang disampaikan oleh Supanc jelas: di era AI, pelatihan yang tepat sasaran adalah strategi bisnis, bukan sekadar angka biaya. Dengan skill-alignment, mastery sebelum kredensial, dan fokus pada penggunaan nyata di pekerjaan, Skill Tracks mengubah paradigma dari “menyelesaikan kursus” menjadi “membuktikan kompetensi”. Pendekatan ini menjadi fondasi yang lebih kuat untuk ROI dan pertumbuhan berkelanjutan.

