jatim.ZONA GADGET
SURABAYA – Prodi Sistem dan Teknologi Informasi (Sistekin) Universitas Taggal (Untag) Surabaya menyelenggarakan penyampaian informasi tentang bidang minat untuk mahasiswa kelas 4 pada hari Sabtu (24/5). Tujuan acara ini adalah untuk mendukung mahasiswa dalam memahami kemampuan mereka sendiri serta merencanakan jalur karier di tengah revolusi industri digital.
Dua area of interest utama yang dipresentasikan pada acara tersebut adalah Cyber Systems and Business Analytics (CSBA) serta Security and Digital Forensics (SDF).
“Pemilihan bidang minat menjadi pondasi penting bagi mahasiswa dalam membangun kompetensi profesional ke depan,” ujar salah satu dosen pengampu.
Kelompok Cyber Systems and Business Analytics (CSBA) dipimpin oleh para dosen profesional yang terampil seperti Yusrida Muflihah, Intan Drikria, Anis Amna, Siti Mutrofin, serta Luvia Friska Narulita. Area fokus CSBA mencakup pembangunan infrastruktur teknologi bisnis digital, penelitian tentang big data analytics, studi ergonomika dalam human-computer interaction, dan strategi manajemen untuk sistem informasi.
“Utilisasi dari analisis data bisnis merupakan faktor penting dalam proses pengambilan keputusan organinasi secara efektif,” jelas seorang pembicara.
Pada saat yang sama, tim Security and Digital Forensics (SDF), di bawah kepemimpinan pakar keamanan cyber Supangat, Ph.D., dengan dukungan dari Agus Hermanto dan Ardy Januantoro, sedang aktif dalam penelitian mereka. Area fokus studi mereka mencakup aspek-aspek seperti pengamannya jaringan, proteksi informasi personal, dan juga ilmu forensik digital.
Supangat menekankan tentang kesesuaian antara tanggung jawab etis dan profesi di bidang keamanan cyber.
“Keamanan siber perlu diterapkan dengan mempertimbangkan etika moral dan professional,” katanya.
Dia juga aktif dalam pengembangan sistem tanggap insiden komputer, forensik digital, dan tata kelola keamanan teknologi informasi.
Sektor penelitian SDF juga melibatkan uji coba keamanan perangkat lunak serta analisis data forensik. Tujuannya adalah menghasilkan solusi teknologi yang terjamin keselamatan dan keterandalannya untuk berbagai institusi.
“Melalui kegiatan ini, mahasiswa diharapkan mampu memilih bidang sesuai minat dan menjadi perekayasa sistem informasi siber yang tangguh, beretika, serta menjunjung tinggi nilai kebangsaan,” pungkasnya.
(mcr12/jpnn)

