Sabtu, Desember 6, 2025
BerandaUncategorizedManfaat AI dalam Industri Wisata

Manfaat AI dalam Industri Wisata

Teknologi Kecerdasan Buatan Membawa Perubahan di Industri Pariwisata

Teknologi kecerdasan buatan (AI) semakin memengaruhi berbagai sektor, termasuk industri pariwisata. Dalam sebuah laporan yang mengamati tren perjalanan di masa depan, ditemukan bahwa wisatawan Indonesia menunjukkan antusiasme tinggi terhadap penggunaan teknologi AI untuk meningkatkan pengalaman menginap di hotel.

Sebanyak 59% responden dari Indonesia menyebutkan bahwa fitur paling menarik adalah rekomendasi instan, informasi tentang objek wisata lokal, dan pemesanan fasilitas hotel melalui koncierge yang didukung AI. Selain itu, 55% responden menyebutkan bahwa contactless check-in dan check-out menjadi fitur yang sangat diminati. Sementara itu, teknologi kesehatan seperti sleep tracking dan pemantauan kualitas udara mencapai 53%, serta fitur ramah lingkungan sebesar 50%.

Dalam merencanakan perjalanan, tiga dari lima wisatawan Indonesia, atau sekitar 60%, percaya bahwa ringkasan ulasan hotel berbasis AI akan menjadi fitur paling bermanfaat pada tahun 2026. Angka ini meningkat menjadi 63% di kalangan generasi Z. Di urutan berikutnya, pemantauan harga kamar dan informasi peringatan mencapai 56%, sedangkan perencanaan personal mendapat 55%.

Temuan riset juga menunjukkan bahwa wisatawan Indonesia lebih cenderung mencari referensi akomodasi melalui online travel agency (OTA) atau situs pemesanan. Angka ini mencapai 38%, naik dari 25% pada tahun sebelumnya.

Menurut Country Manager Indonesia di SiteMinder, Fifin Prapmasari, riset ini melibatkan 12.000 wisatawan dari 14 negara, termasuk Indonesia, Thailand, Australia, Tiongkok, Prancis, India, Spanyol, Inggris, dan Amerika Serikat. Menurutnya, kecerdasan buatan telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, termasuk dalam industri perjalanan. Ia juga menyebutkan adanya perubahan perilaku yang dipengaruhi oleh keinginan kuat untuk bepergian.

“Indonesia memimpin dalam penggunaan teknologi baru untuk membuat penginapan hotel pada tahun 2026 menjadi lebih cerdas, efisien, dan menyenangkan. Penelitian SiteMinder menunjukkan bahwa teknologi akan selalu menjadi inti dari perjalanan yang lancar, dan akan terus memberikan manfaat bagi mereka yang siap mengadopsinya,” ujarnya.

Fifin menjelaskan bahwa peningkatan keterbukaan terhadap adopsi AI sejalan dengan temuan bahwa 51% wisatawan Indonesia melaporkan memiliki ‘keinginan yang jauh lebih kuat’ untuk bepergian dalam setahun ke depan meskipun kondisi global masih penuh ketidakpastian.

Di kalangan milenial Indonesia, angka ini meningkat menjadi 57%. Sebanyak 34% wisatawan Indonesia berencana melakukan perjalanan ke luar negeri pada tahun 2026, 17% akan tetap berwisata di dalam negeri, dan 49% akan melakukan keduanya.

Jepang menjadi destinasi internasional paling diminati dengan 45%, disusul Singapura (28%) dan Korea Selatan (25%). Di dalam negeri, 69% wisatawan akan berwisata ke Pulau Jawa, 27% ke Sumatra, dan 26% ke Bali dan Kepulauan Nusa Tenggara.

zonagadget
zonagadgethttps://www.zonagadget.co.id/
Berikan ilmu yang kamu punya, niscaya kamu akan mendapatkan yang lebih
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

New Post

Most Popular