Jumat, Desember 5, 2025
BerandaUncategorizedMembahas AI, Menteri PMK: AI Seperti Pesawat, Risiko Ada Tapi...

Membahas AI, Menteri PMK: AI Seperti Pesawat, Risiko Ada Tapi…

Penggunaan Kecerdasan Buatan: Tantangan dan Peluang di Era Teknologi

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno memberikan ilustrasi yang menarik mengenai penggunaan kecerdasan buatan atau AI. Ia membandingkan penggunaan teknologi ini dengan naik pesawat terbang, yang juga memiliki risiko tertentu. Pratikno menyatakan bahwa meskipun AI membawa manfaat besar, tetapi ada potensi risiko yang tidak bisa diabaikan.

“Sering kali kita menggambarkan AI seperti pesawat, ya, ada risiko kecelakaan. Misalnya, ketika sedang di udara, seseorang membuka jendela hanya untuk bermain-main atau mencoba menyentuh mendung. Hal ini tentu sangat berbahaya,” ujarnya dalam acara Puncak Bulan Inovasi Birokrasi Berbasis Kecerdasan Artifisial yang disiarkan secara daring.

Meski demikian, Pratikno menekankan bahwa manusia saat ini tidak punya pilihan lain selain menerima dan menggunakan teknologi modern. Dalam konteks kehidupan sehari-hari, ia mencontohkan perjalanan ke luar negeri, seperti umrah, yang kini tidak lagi dilakukan dengan berjalan kaki atau naik sepeda. “Kita harus menggunakan pesawat jet, bahkan AI,” katanya.

Lebih lanjut, Pratikno menyampaikan bahwa masa depan akan melihat manusia digantikan oleh AI jika tidak mampu mengikuti perkembangan teknologi. “Yang jelas adalah manusia akan digantikan, oleh manusia dengan AI. Oleh karena itu, kita harus update terhadap perkembangan teknologi ini untuk kebaikan kita sendiri.”

Dalam situasi yang semakin dinamis dan kompleks akibat kemajuan teknologi, Pratikno menyarankan agar semua pihak tetap menjaga kesehatan fisik dan mental. “Pekerjaan makin kompleks, waktu makin sedikit rasanya. Kita harus menjaga kesehatan fisik dan mental kita,” tambahnya.

Sistem Informasi Monitoring dan Evaluasi Ceria

Selain pernyataan tentang AI, Kemenko PMK juga tengah mengembangkan Sistem Informasi Monitoring dan Evaluasi Ceria (Sismonev Ceria), sebuah platform berbasis kecerdasan buatan (AI) yang bertujuan untuk mendukung layanan Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD HI) di Indonesia.

Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Keluarga dan Kependudukan Kemenko PMK, Woro Srihastuti Sulistyaningrum, menjelaskan bahwa sistem ini telah dikembangkan sejak 2023. Tujuannya adalah untuk memperkuat tata kelola dan efektivitas program lintas kementerian.

“Kami melaksanakan pre-launching Sistem Informasi Monitoring dan Evaluasi Ceria Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif,” ujar Woro dalam acara yang diselenggarakan di Kantor Kemenko PMK pada 27 Oktober 2025.

Menurut Woro, Sismonev Ceria tidak hanya berfungsi sebagai alat pemantau dan evaluasi program PAUD HI, tetapi juga memiliki kemampuan prediktif berbasis AI. “Dengan sistem berbasis AI ini, kita bisa memprediksi jika masih ada gap layanan dalam pengembangan anak usia dini,” jelasnya.

Sistem ini akan diintegrasikan dengan berbagai kementerian dan lembaga yang memiliki program untuk anak usia dini, antara lain:

  • Kementerian Kesehatan
  • Kementerian Pendidikan
  • Kementerian Sosial
  • Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA)
  • Kementerian Agama
  • Bappenas
  • BPS
  • Kementerian Dalam Negeri

Dengan adanya Sismonev Ceria, diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan bagi anak-anak usia dini, serta memastikan akses layanan yang merata dan efektif di seluruh Indonesia.

zonagadget
zonagadgethttps://www.zonagadget.co.id/
Berikan ilmu yang kamu punya, niscaya kamu akan mendapatkan yang lebih
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

New Post

Most Popular