Jumat, Desember 5, 2025
Berandaandroid applicationsMengapa Jumlah Aplikasi di Google Play Store Indonesia Turun 47%? Temukan Jawabannya!

Mengapa Jumlah Aplikasi di Google Play Store Indonesia Turun 47%? Temukan Jawabannya!


Zona Gadget,

JAKARTA —
Google Play Store
, toko aplikasi milik
Google
, mengalami penurunan kira-kira 47% pada jumlah
aplikasi
yang tersedia di platform sejak tahun 2024.

Menurut Techcrunch pada hari Rabu, tanggal 30 April 2025, sebuah laporan terkini yang disajikan oleh perusahaan intelijen aplikasi bernama Appfigures menunjukkan bahwa jumlah aplikasi di Google Play telah mengalami penurunan dari kisaran 3,4 juta menjadi cuma 1,8 juta, sehingga persentasenya adalah sekitar 47%.

Laporan ini menyatakan bahwa pengurangan itu tidak mencerminkan pola keseluruhan di sektor industri. Untuk membandingkannya, Apple App Store malah melihat kenaikan halus pada jumlah aplikasinya selama waktu yang bersangkutan, yaitu dari 1,6 juta menjadi 1,64 juta.

Penurunan signifikan di Google Play diduga akibat kebijakan terbaru yang diluncurkan pada paruh kedua tahun 2024.

Google memperkuat patokan minimalnya tentang kualitas aplikasi, fokus utamanya adalah pada program-program yang dinilai kurang bermanfaat, mengandung materi terbatas, atau hanya berisi duplikat dari dokumen tetap seperti teks dan PDF.

Aplikasi yang hanya menawarkan satu wallpaper atau tidak memiliki fitur khas aplikasi pun kini dilarang oleh Google Play.

Di luar peningkatan standar kualitas, Google juga mengembangkan tahapan pemeriksaan pengembang lebih jauh lagi dengan menambah tes aplikasi wajib bagi akun baru dan meningkatkan peranan tinjauan oleh tim manusia pada seluruh proses penilaian aplikasi.

Google mengonfirmasi bahwa kebijakan barunya berkontribusi langsung pada penurunan jumlah aplikasi.

Google juga mengklaim bahwa mereka telah mencegah 2,36 juta aplikasi melanggar kebijakan untuk dipublikasikan sepanjang tahun 2024. Lebih dari 158.000 akun pengembang juga telah diblokir karena mencoba menerbitkan aplikasi berbahaya.

Tak hanya itu, perubahan kebijakan di Uni Eropa juga menjadi salah satu faktor yang memicu penghapusan aplikasi, khususnya aturan baru yang mengharuskan pengembang untuk mencantumkan informasi status pedagang seperti nama dan alamat.

Aplikasi yang tidak mematuhi aturan yang sudah ditetapkan akan otomatis dihapus dari Google Play Store di wilayah UE.

Meski jumlah aplikasi menurun, Appfigures mencatat bahwa volume rilis aplikasi baru justru meningkat sebesar 10.400 atau naik 7,1% dibandingkan tahun lalu hingga April 2025.

zonagadget
zonagadgethttps://www.zonagadget.co.id/
Berikan ilmu yang kamu punya, niscaya kamu akan mendapatkan yang lebih
RELATED ARTICLES

New Post

Most Popular