Jumat, Desember 5, 2025
BerandabankingPertumbuhan Pembiayaan Fintech Lending Melesat Pesat Setelah Lebaran

Pertumbuhan Pembiayaan Fintech Lending Melesat Pesat Setelah Lebaran


ZONA GADGET.CO.ID – JAKARTA

Penyebaran kredit dari industri finansial teknologi (fintech) berbasis pinjam-meminjam antar sesama (peer-to-peer atau P2P) tampak semakin meluas setelah hari raya Idulfitri pada tahun ini. Menurut data yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), jumlah total pinjaman di bidang fintech jenis P2P lending telah mencapai angka Rp 80,94 triliun hingga bulan April 2025. Hal tersebut menunjukkan pertambahan sebanyak 29,01%.
Year on Year
(YoY).

Apabila dianalisis, pertumbuhan pinjaman pendanaan teknologi finansial pada April 2025 mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan posisi satu bulan sebelumnya. Sedangkan untuk peningkatan pinjaman pendanaan teknologi finansial di Maret 2025 tercatat sebesar 28,72% secara tahun-ke-tahun (YoY) dan nilainya mencapai Rp 80,02 triliun.

Entjik Djafar, Ketua Umum Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI), tidak menyangkal bahwa perkembangan fintech lending semakin pesat ini disebabkan oleh permintaan yang meningkat dari publik setelah Idul Fitri.

“Saat itu disebabkan oleh kebutuhan pasc-Lebaran, di mana permintaan akan kredit tetap meningkat,” jelasnya saat berbicara dengan ZONA GADGET pada hari Senin (2/6).

Entjik menambahkan kebanyakan yang meminjam di fintech lending adalah masyarakat unbanked dan underserve, terutama pasar ultra mikro, mikro, dan kecil, sehingga permintaan mereka terhadap pinjaman fintech lending juga masih besar.

Pada saat bersamaan, Nailul Huda selaku direktor dari Pusat Studi Ekonomi dan Hukum Digital Celios menyatakan bahwa tren kenaikan pertumbuhan ini mirip dengan kondisi setelah Idulfitri pada tahun sebelumnya. Terlebih lagi, sesudah bulan Mei 2024, ada peningkatan dalam pendistribusian pinjaman teknologi finansial hingga 29,46% secara year-on-year (YoY).

Terkait masalah tersebut, ia menyebut bahwa kebutuhan orang-orang setelah Idul Fitri tetap cukup besar dan harga barang-barang esensial pun belum pulih menjadi seperti sebelumnya.

“Masyarakat telah menghabiskan uang mereka menjelang Lebaran dan masih memiliki keperluan penting di bulan-bulan berikutnya. Oleh karena itu, beberapa orang dalam masyarakat ini harus mendapatkan pinjaman supaya dapat memenuhi kebutuhannya. Salah satu cara termudah adalah dengan melakukan peminjaman secara online,” jelasnya ketika bercakap-cakap dengan ZONA GADGET, hari Senin (2/6).

Dengan adanya permintaan yang masih besar, Nailul menyampaikan penyelenggara fintech lending juga harus waspada ke depannya. Dia bilang bisa saja kredit macet bisa menggelembung apabila tak dilakukan mitigasi risiko yang tepat.

“Saya juga khawatir, maraknya kasus Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akan makin membuat permintaan pembiayaan didominasi oleh borrower yang secara kualitas buruk, terutama akibat terkena PHK,” kata Nailul.

Berikut data yang dicatat oleh OJK tentang tingkat risiko kredit bermasalah atau TWP90 di platform fintech P2P lending pada bulan April 2025 yaitu sebesar 2,93%. Hal ini menunjukkan penurunan dimana angka tersebut lebih buruk dibandingkan dengan periode serupa tahun lalu yakni April 2024 yang berada di level 2,79%.

Tingkat TWP90 pada bulan April 2025 mengalami penurunan bila dibandingkan dengan angka di bulan Maret 2025 yang mencapai 2,77%.

zonagadget
zonagadgethttps://www.zonagadget.co.id/
Berikan ilmu yang kamu punya, niscaya kamu akan mendapatkan yang lebih
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

New Post

Most Popular