Jumat, Desember 5, 2025
BerandaUncategorizedPolri Perkuat Tindakan Preemptif dengan Revitalisasi AI di STIK

Polri Perkuat Tindakan Preemptif dengan Revitalisasi AI di STIK

Peran Strategis STIK dalam Transformasi Polri Menuju Era Digital

Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) Lemdiklat Polri terus memperkuat perannya dalam mendukung transformasi Polri menuju era digital yang prediktif, responsif, dan transparan berkeadilan. Salah satu langkah penting yang dilakukan adalah dengan merevitalisasi fungsi Artificial Intelligence (AI) untuk memperkuat tindakan preemptif dan preventif dalam menjalankan fungsi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas).

Menurut Dosen Utama STIK Lemdiklat Polri, Kombes (purn) Slamet Riyadi, Polri kini dituntut untuk mampu melakukan pendekatan yang prediktif dan humanis. Hal ini menjadi penting mengingat dinamika kejahatan modern dan kompleksitas sosial yang semakin meningkat. “Dalam menghadapi tantangan tersebut, Polri tidak hanya harus bersifat reaktif dalam penegakan hukum, tetapi juga mampu melakukan pendekatan prediktif dan humanis,” ujarnya.

Pemanfaatan AI dianggap sebagai langkah strategis dalam mempercepat proses deteksi dini serta analisis pola gangguan. “Kebijakan revitalisasi fungsi AI di STIK bertujuan menciptakan ekosistem akademik dan operasional yang terintegrasi antara pendidikan, penelitian, dan kebijakan kepolisian,” jelasnya.

Berdasarkan analisis SWOT, STIK merancang empat arah strategi implementasi AI. Pertama, pemanfaatan kekuatan internal dan peluang eksternal untuk membangun AI Lab Polri-STIK. Kedua, memperkuat tata kelola etika AI. Ketiga, meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM). Terakhir, memperkuat regulasi internal untuk menghindari penyalahgunaan teknologi.

Kombes Slamet Riyadi menilai bahwa melalui program ini, STIK diharapkan menjadi pusat unggulan riset kebijakan kepolisian berbasis data. “Langkah ini tidak hanya meningkatkan efektivitas fungsi preemptif dan preventif Polri, tetapi juga menjadi model bagi pengembangan ‘Smart Policing’ yang sejalan dengan arah pembangunan nasional menuju ‘Smart Governance’,” katanya.

Transformasi digital melalui AI merupakan bagian penting dari perjalanan Polri menuju institusi yang Presisi. “Dengan dukungan seluruh unsur pendidikan, penelitian, dan kerja sama lintas lembaga, Polri berkomitmen untuk terus berinovasi dalam menciptakan Kamtibmas yang kondusif, modern, dan humanis,” pungkasnya.

Strategi Implementasi AI di STIK

Berikut adalah beberapa strategi utama yang diterapkan oleh STIK dalam mengimplementasikan AI:

  • Pembangunan AI Lab Polri-STIK: Melalui kolaborasi antara lembaga pendidikan dan instansi kepolisian, STIK berupaya menciptakan laboratorium khusus untuk pengembangan dan penerapan AI dalam konteks kepolisian.
  • Penguatan Etika AI: Pentingnya penggunaan AI yang bertanggung jawab dan sesuai dengan prinsip hukum serta hak asasi manusia menjadi fokus utama dalam penerapan teknologi ini.
  • Peningkatan Kompetensi SDM: Pelatihan dan pengembangan kapasitas personel kepolisian dalam penggunaan AI menjadi prioritas agar mereka mampu mengoperasikan dan memahami teknologi tersebut secara optimal.
  • Regulasi Internal yang Kuat: Pembenahan sistem regulasi dalam lingkungan kepolisian diperlukan untuk memastikan penggunaan AI tidak disalahgunakan dan tetap sesuai dengan tujuan awalnya.

Masa Depan Polri dengan Teknologi AI

Penggunaan AI di STIK tidak hanya berdampak pada efisiensi operasional kepolisian, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap masyarakat secara keseluruhan. Dengan kemampuan analisis data yang lebih baik, Polri dapat mengidentifikasi potensi ancaman sebelum terjadi, sehingga mencegah kejadian yang tidak diinginkan.

Selain itu, inisiatif ini juga membuka peluang untuk kolaborasi dengan lembaga lain, seperti universitas dan organisasi teknologi, dalam rangka memperluas wawasan dan meningkatkan kualitas penerapan AI. Dengan demikian, STIK tidak hanya menjadi pusat pendidikan, tetapi juga menjadi pusat inovasi yang mendorong perkembangan kepolisian di era digital.

Kombes Slamet Riyadi menekankan bahwa transformasi ini bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang perubahan mindset dan cara berpikir dalam menjalankan tugas kepolisian. “Kami percaya bahwa dengan pendekatan yang lebih cerdas dan berbasis data, Polri akan mampu memberikan layanan yang lebih baik kepada masyarakat,” ujarnya.

zonagadget
zonagadgethttps://www.zonagadget.co.id/
Berikan ilmu yang kamu punya, niscaya kamu akan mendapatkan yang lebih
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

New Post

Most Popular