Jakarta, IDN Times
– Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno mengkritisi beberapa sumbangan
artifical intelligence
(AI)
atau dengan menggunakan kecerdasan buatan untuk meningkatkan produktivitas manusia.
Dia menjelaskan bahwa AI dapat mensimulasikan cara kerja otak manusia serta mengurangi beban pekerjaan dengan mencakup analisis data, penelitian, pengembangan desain, bahkan sampai ke produksi musik. Oleh karena itu, dia sangat menekankan perlunya meningkatkan kesadaran dan pemahaman publik tentang pemanfaatan AI.
1. Masyarakat harus bijak menggunakan AI

Meski banyak manfaat yang diperoleh dari AI, Pratikno mengingatkan, teknologi ini tidak sepenuhnya netral
.
Menurutnya, hasil kerja AI sangat dipengaruhi data yang digunakan dan algoritma yang mengarahkannya.
Karena itu, kata Pratikno, AI bukan hanya alat kekuatan ekonomi, tetapi juga berpotensi menjadi instrumen pertahanan, keamanan, dan ideologi transnasional. Ia juga menegaskan pentingnya kedaulatan AI dalam pengembangannya serta mendorong masyarakat menjadi pengguna yang bijak.
“Manusia tanpa AI akan kalah menghadapi manusia dengan AI. Tetapi jika tidak bijak dalam ber-AI, banyak permasalahan akan terjadi,
”
kata Pratikno dalam rapat koordinasi tingkat menteri yang membahas penyiapan SDM Unggul Masa Depan dengan Mengoptimalkan Kecerdasan Buatan (AI), di Kemenko PMK, Selasa (29/4/2025).
2. Kemampuan berpikir logis dan kritis

Pratikno mengatakan bahwa setiap individu harus mempunyai kecakapan untuk berpikir secara kritis serta melakukan pengecekan atas data yang disediakan oleh teknologi AI.
Dia mendorong penguatan pendidikan dasar, khususnya dalam bidang logika, berpikir kritis, dan numerasi, sebagai fondasi menghadapi era global.
3. Pengembangan talenta lokal sebagai AI developer dan AI preneur

Di samping memacu masyarakat supaya cerdas dalam hal pemanfaatan teknologi tersebut, Pratikno menekankan bahwa perlu ada pembelajaran lebih lanjut guna membentuk bakat-bakat yang bisa berperan di bidang kecerdasan buatan (AI).
developer
dan
AI
preneur
.
Menurut Pratikno, dengan membangun AI yang berbasis data lokal serta sejalan dengan ideologi, dan kebudayaan Indonesia, bangsa ini dapat mencapai apa yang ia sebut sebagai “Kedaulatan AI Indonesia.”
4. Perkuat Sistem Ekologi Kecerdasan Buatan Nasional

Talenta yang hebat perlu juga didukung ekosistem yang kuat, agar mereka dapat terus berkarya di dalam negeri. Dukungan tersebut meliputi riset dan pengembangan (RnD) dan investasi pengembangan AI.
Untuk itu, Kemenko PMK akan membentuk Gugus Tugas Nasional, guna merumuskan Strategi Nasional Pendidikan dan Pengembangan SDM AI Terintegrasi.

