Desain yang Mengubah Pandangan tentang Ponsel Flagship
Samsung kembali menarik perhatian dunia dengan peluncuran Galaxy S25 Edge. Ponsel ini menawarkan desain yang sangat berbeda dari seri sebelumnya, dengan bodi yang super tipis dan ringan. Ketebalannya hanya 5,8 mm dan bobotnya 163 gram, menjadikannya salah satu ponsel terkecil yang pernah dibuat oleh Samsung. Angka-angka ini sulit dipahami tanpa merasakan langsung di tangan.
Meski memiliki ketebalan yang minim, Galaxy S25 Edge tetap memberikan kesan premium. Samsung mempertahankan penggunaan material kelas atas seperti rangka titanium dan pelindung Gorilla Glass Ceramic 2. Kombinasi ini membuat ponsel ini terasa solid dan elegan, meskipun bentuknya ramping. Bagi yang khawatir tentang ketahanannya, ponsel ini masih memiliki sertifikasi IP68 yang menjamin perlindungan terhadap air dan debu.
Banyak orang bertanya mengapa nama “Edge” masih digunakan padahal layarnya datar. Samsung tampaknya ingin memberi makna baru pada nama tersebut—bukan lagi tentang layar melengkung, tapi tentang batas teknologi yang mereka dorong sejauh mungkin. “Edge” dalam konteks ini berarti berada di ujung inovasi, melampaui standar desain smartphone modern.
Performa yang Tetap Mengesankan
Di balik penampilan minimalisnya, performa Galaxy S25 Edge tetap selevel flagship sejati. Samsung menyematkan chipset Snapdragon 8 Elite 4 Galaxy dengan RAM 12GB dan penyimpanan hingga 512GB. Sistem operasi One UI terbaru berbasis Android dilengkapi fitur Galaxy AI serta dukungan pembaruan perangkat lunak hingga tujuh tahun. Semua fitur kelas atas tersedia tanpa kompromi berarti.
Layar AMOLED LTPO 120Hz dengan resolusi 2K menjadi salah satu keunggulan utama. Warna yang kaya, tingkat kecerahan tinggi, dan refresh rate adaptif menjadikannya nyaman untuk segala kebutuhan—mulai dari menonton hingga bermain game. Namun, berbeda dengan varian Ultra, Galaxy S25 Edge tidak dilengkapi lapisan anti-reflektif sehingga pantulan cahaya masih terlihat dalam kondisi tertentu.
Kamera yang Menarik Perhatian
Kamera menjadi bagian yang menarik untuk dibahas. Galaxy S25 Edge hanya membawa dua kamera belakang: kamera utama 200MP dan kamera ultrawide 12MP. Tidak ada lensa telephoto maupun laser autofocus seperti di S25 Ultra. Walau demikian, sensor 200MP yang sama dengan milik Ultra tetap memberikan hasil foto detail dengan warna natural khas Samsung.
Perbedaan lain yang mencolok adalah kapasitas baterai. Dengan bodi setipis ini, S25 Edge hanya mampu menampung baterai 3.900 mAh, jauh lebih kecil dibanding 5.000 mAh pada S25 Ultra. Dalam klaim resmi, perbedaan daya tahan bisa mencapai sekitar tujuh jam untuk pemutaran video. Untuk pengguna aktif, ini bisa menjadi pertimbangan penting.
Keunggulan dan Kelemahan
Selain itu, S25 Edge juga tidak memiliki stylus S Pen bawaan. Keputusan ini wajar karena keterbatasan ruang dalam bodi tipis. Namun, bagi sebagian pengguna, absennya S Pen mungkin terasa mengurangi ciri khas khas seri premium Samsung. Meski begitu, bagi yang mengutamakan portabilitas dan kenyamanan, desain ini justru memberi keunggulan tersendiri.
Menariknya, meski lebih ramping, Samsung memastikan performa tetap maksimal. Ada perdebatan mengenai jumlah core pada chipset-nya, namun pihak resmi memastikan bahwa S25 Edge tetap menggunakan konfigurasi penuh delapan core tanpa pengurangan. Hal ini menunjukkan bahwa efisiensi dan pendinginan internal dioptimalkan dengan baik.
Harga dan Pertimbangan Pembelian
Dengan spesifikasi yang hanya sedikit berbeda dari S25 Ultra, harga Galaxy S25 Edge pun tak terpaut jauh. Meski Ultra kini bisa didapatkan di kisaran 17–18 jutaan, S25 Edge berada di sekitar 20 jutaan, terlebih jika memanfaatkan promo atau cashback dari Samsung. Perbedaan harga yang kecil membuat calon pembeli perlu menimbang antara performa maksimal atau keunggulan desain tipis.
Kesimpulan
Dari segi pengalaman, Galaxy S25 Edge menawarkan sensasi genggaman yang benar-benar unik. Rasanya ringan, nyaman, dan berbeda dari flagship kebanyakan. Ini bukan ponsel yang dibeli karena angka spesifikasi, melainkan karena kenyamanan dan gaya yang ditawarkan. Samsung tampak ingin menunjukkan bahwa desain bisa menjadi daya tarik utama tanpa harus mengorbankan performa.
Pada akhirnya, Galaxy S25 Edge adalah ponsel yang dibuat untuk mereka yang menginginkan keanggunan dan kepraktisan dalam satu paket. Ia bukan flagship yang paling kuat di atas kertas, tapi menjadi salah satu yang paling menyenangkan untuk digunakan sehari-hari. Dengan desain ultra-tipis, performa andal, dan build premium, S25 Edge membuktikan bahwa inovasi tidak selalu tentang menambah, tapi juga tentang menyederhanakan dengan cerdas.

