Jumat, Desember 5, 2025
BerandaUncategorizedSemakin Kompetitif, UMKM Terpacu Adaptasi Perkembangan AI

Semakin Kompetitif, UMKM Terpacu Adaptasi Perkembangan AI

Program Pelatihan AI untuk UMKM di Asia Tenggara

Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menjadi tulang punggung perekonomian di kawasan Asia Tenggara. Di Indonesia, UMKM mencakup sekitar 99 persen unit usaha dan berkontribusi lebih dari 60 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. Namun, adopsi teknologi digital oleh sektor ini masih rendah. Data terbaru menunjukkan bahwa hanya 12 persen pelaku UMKM di Indonesia telah mengadopsi teknologi digital secara efektif hingga Agustus 2024.

Kendala utama dalam adopsi teknologi seperti Artificial Intelligence (AI) adalah keterbatasan infrastruktur digital, akses modal, dan literasi teknologi. Hal ini membuat pelatihan dan pendidikan menjadi sangat penting agar UMKM dapat meningkatkan daya saing dan efisiensi operasional mereka di era digital.

Untuk menjawab tantangan tersebut, ASEAN Foundation meluncurkan program AI for MSME Advancement in ASEAN (AIM ASEAN). Program ini bekerja sama dengan sembilan organisasi dari negara-negara ASEAN dan bertujuan untuk memberikan pelatihan AI kepada 100 ribu pelaku UMKM di kawasan. Pelatihan ini dirancang khusus untuk menjawab tantangan nyata yang dihadapi UMKM, dengan fokus pada penerapan AI untuk meningkatkan efisiensi operasional, penjualan online, dan pengelolaan keuangan.

Direktur Eksekutif ASEAN Foundation, Piti Srisangnam, menyampaikan bahwa pelatihan disusun dengan pendekatan praktis dan disesuaikan dengan konteks lokal masing-masing negara. Dengan demikian, pelaku UMKM dapat langsung mengaplikasikan teknologi AI dalam operasional harian mereka. Tujuan utamanya adalah meningkatkan produktivitas dan daya saing sektor UMKM.

Selain pelatihan, program AIM ASEAN juga akan menggelar forum nasional dan regional yang melibatkan pembuat kebijakan dan pakar teknologi. Forum ini bertujuan untuk membangun ekosistem pendukung bagi UMKM yang berbasis AI. Kolaborasi antara ASEAN Foundation dengan Asian Venture Philanthropy Network (AVPN), serta dukungan dari Google.org dan Asian Development Bank (ADB), menjadi dasar dari program ini.

CEO AVPN, Naina Subberwal Batra, menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mendorong transformasi tenaga kerja di era AI. Ia menilai bahwa transformasi ini adalah tanggung jawab bersama, yang melibatkan pemerintah, dunia usaha, dan organisasi berbasis dampak. Melalui AI Opportunity Fund, AVPN bekerja dengan mitra lokal yang memahami kebutuhan komunitas dan sektor masing-masing. Tujuannya adalah agar pelatihan tetap relevan, inklusif, dan mudah diakses.

BRIN mencatat bahwa mayoritas pelaku UMKM di Indonesia berasal dari generasi Baby Boomer dan Gen X, dengan 80 persen berlatar pendidikan SMA ke bawah. Hal ini menjadi tantangan tersendiri dalam adopsi teknologi canggih seperti AI. Piti menambahkan bahwa membantu UMKM memanfaatkan AI bukan hanya soal efisiensi, tapi juga untuk mendorong kesejahteraan jangka panjang di Asia Tenggara.

AIM ASEAN merupakan langkah strategis untuk mendukung visi besar ASEAN Vision 2045: menciptakan ekonomi regional yang tangguh, inklusif, dan berorientasi masa depan. Dengan pelatihan dan kolaborasi yang kuat, diharapkan UMKM di kawasan dapat lebih siap menghadapi tantangan di era digital.

zonagadget
zonagadgethttps://www.zonagadget.co.id/
Berikan ilmu yang kamu punya, niscaya kamu akan mendapatkan yang lebih
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

New Post

Most Popular