Sabtu, Desember 6, 2025
BerandaUncategorizedStudi MIT: AI Bisa Gantikan 151 Juta Pekerjaan

Studi MIT: AI Bisa Gantikan 151 Juta Pekerjaan

Perkembangan AI yang Mampu Menggantikan Pekerjaan di Amerika Serikat

Sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh Massachusetts Institute of Technology (MIT) menunjukkan bahwa teknologi kecerdasan buatan (AI) kini sudah cukup maju dan ekonomis untuk melakukan tugas-tugas yang sebelumnya dilakukan oleh hampir 12% tenaga kerja di Amerika Serikat. Angka tersebut setara dengan sekitar 151 juta pekerja, yang mengindikasikan potensi besar dari perubahan di dunia kerja akibat kemajuan AI.

Laporan ini menyoroti bahwa AI saat ini memiliki kemampuan teknis dan ekonomis untuk menggantikan tugas-tugas yang terkait dengan pasar tenaga kerja AS sebesar 11,7%, atau setara dengan nilai upah sebesar US$ 1,2 triliun. Dalam studi ini, MIT tidak hanya menilai potensi eksposur terhadap otomatisasi, tetapi juga menghitung pekerjaan yang benar-benar dapat diambil alih oleh AI dengan biaya yang kompetitif dibandingkan tenaga manusia.

Temuan ini berasal dari proyek bernama Project Iceberg, yang merupakan simulasi pasar tenaga kerja besar-besaran yang dikembangkan oleh MIT bersama Oak Ridge National Laboratory. Proyek ini menciptakan “digital twin” dari pasar tenaga kerja AS, dengan memetakan 151 juta pekerja sebagai agen individual berdasarkan keterampilan, lokasi, dan jenis pekerjaan spesifik. Simulasi ini melacak lebih dari 32.000 keterampilan di 923 jenis pekerjaan yang ada di 3.000 county atau unit administratif setingkat kabupaten, lalu memadukannya dengan kemampuan AI yang tersedia saat ini.

Meskipun angka 11,7% menunjukkan bahwa AI mampu mengerjakan tugas-tugas tersebut, hal ini tidak berarti semua pekerjaan akan hilang. Angka ini hanya menunjukkan bahwa AI bisa melakukan tugas-tugas tersebut dengan biaya yang bersaing. Namun, kemampuan AI terus berkembang, sehingga jarak antara dampak yang terlihat sekarang dan potensi yang mungkin terjadi ke depan semakin besar.

Secara umum, adopsi AI paling banyak terjadi di bidang teknologi seperti pemrograman, yang mencakup sekitar 2,2% nilai upah atau sebesar US$ 211 miliar. Namun, MIT menemukan bahwa AI juga mampu mengerjakan berbagai tugas kognitif dan administratif di sektor-sektor berikut:

  • Keuangan
  • Administrasi kesehatan
  • Sumber daya manusia
  • Logistik
  • Layanan profesional (hukum, akuntansi, konsultansi)

Total nilai upah dari pekerjaan yang sudah bisa dilakukan AI di sektor-sektor tersebut mencapai US$ 1,2 triliun, yang hampir lima kali lipat dari dampak yang sudah terlihat saat ini.

Para ekonom MIT menegaskan bahwa kemampuan AI tidak berarti pekerjaan akan langsung hilang. Mengganti pekerja dengan AI sering kali masih terlalu mahal atau belum praktis dilakukan, meski teknologinya sudah tersedia. Selain itu, penelitian MIT Sloan juga menunjukkan bahwa sejak tahun 2010–2023, penggunaan AI tidak menyebabkan PHK besar-besaran. Justru perusahaan yang menggunakan AI cenderung tumbuh dan menambah jumlah karyawan.

Indeks Iceberg sendiri tidak dirancang untuk meramal siapa yang akan di-PHK. Alat ini bertujuan membantu pemerintah dan perusahaan dalam mencoba berbagai skenario sebelum menentukan anggaran pelatihan, investasi baru, atau aturan terkait AI. Sejauh ini, beberapa negara bagian seperti Tennessee, North Carolina, dan Utah telah menggunakan platform ini untuk merancang strategi tenaga kerja menghadapi AI.

zonagadget
zonagadgethttps://www.zonagadget.co.id/
Berikan ilmu yang kamu punya, niscaya kamu akan mendapatkan yang lebih
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

New Post

Most Popular