Jumat, Desember 5, 2025
BerandaUncategorizedSurvei Ungkap 3 dari 4 Remaja di AS Gunakan AI Companion

Survei Ungkap 3 dari 4 Remaja di AS Gunakan AI Companion

ZONAGADGET, Jakarta – Survei dari Common Sense Media mengungkapkan 3 dari 4 remaja di Amerika Serikat menggunakan pendamping virtual berbasis kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) untuk berbagai interaksi. Survei yang mengungkap adanya praktik AI companion ini melibatkan lebih dari seribu anak-anak berusia 13-17 tahun.

“Ini bukan hanya tentang teknologi baru. Ini tentang generasi yang menggantikan hubungan manusia dengan mesin, mengalihkan empati ke algoritma, dan berbagi detail pribadi dengan perusahaan yang tidak mengutamakan kepentingan anak-anak,” kata Chief Executive Officer Common Sense Media James P. Steyer dalam keterangan tertulisnya di situs Common Sense Media pada Rabu, 16 Juli 2025.

Survei dilakukan oleh National Opinion Research Center dari University of Chicago dengan pendanaan dari Common Sense Media. Penelitinya mewawancarai sebanyak 1.060 remaja berusia 13-17 tahun dari 50 negara bagian di Amerika Serikat pada 30 April sampai 14 Mei 2025 lalu. Laporan hasil survei itu telah dipublikasikan menggunakan judul “Talk, Trust, and Trade-Offs: How and Why Teens Use AI Companions.”

Hasil survei mengungkapkan 72 persen remaja pernah menggunakan AI companion setidaknya sekali. Lebih dari separuhnya atau 52 persen merupakan pengguna reguler yang berinteraksi dengan teknologi akal imitasi itu setidaknya beberapa kali dalam sebulan.

Dari jumlah itu, sebanyak 33 persen remaja mengaku menggunakan AI companion untuk interaksi sosial dan hubungan. Interaksi yang dibangun disebutkan untuk latihan percakapan, dukungan emosional, permainan peran atau skenario imajinatif, persahabatan, atau interaksi romantis. Lalu, sebanyak 33 persen menyatakan mereka tidak menggunakan AI companion, atau menggunakannya dengan cara yang tidak tercakup dalam pilihan survei.

Dari mereka yang mengungkapkan pernah atau reguler menggunakan AI companion, sebanyak 30 persen beralasan karena menghibur, 28 persen penasaran tentang teknologi, 18 persen karena memerlukan nasihat, dan lain-lain. Soal percaya atau tidak, sebanyak 23 persen remaja mengaku percaya kepada pendamping AI-nya, 27 persen agak percaya, dan 50 persen tidak percaya.

“Remaja yang lebih muda (usia 13–14 tahun) secara signifikan lebih mungkin untuk mempercayai saran dari AI companion dibandingkan dengan remaja yang lebih tua,” dikutip dari hasil survei tersebut.

Kemudian, hasil lain mengungkapkan 67 persen responden menganggap percakapan dengan AI tidak begitu memuaskan, 21 persen menganggap sama dengan interaksi sesama manusia, dan 10 persennya menganggap lebih memuaskan. Sisanya sebanyak 2 persen tidak merespons soal ini.

Pendiri dan Chief Executive Officer Common Sense Media James P. Steyer menuturkan, penelitian ini menggarisbawahi bahwa penggunaan AI sebagai teman atau pendamping bukanlah minat khusus, melainkan perilaku remaja pada umumnya. “Pendamping AI muncul saat anak-anak dan remaja belum pernah merasa sesendiri ini,” ujarnya.

Menurutnya, penggunaan AI sebagai pendamping yang meluas oleh remaja menunjukkan perlunya tindakan dan penelitian lebih lanjut. Apabila tidak diatur, penggunaan AI dapat membentuk cara seluruh generasi dalam menjalin hubungan dan memberikan dukungan emosional, dengan konsekuensi yang berpotensi serius bagi perkembangan remaja yang sehat.

zonagadget
zonagadgethttps://www.zonagadget.co.id/
Berikan ilmu yang kamu punya, niscaya kamu akan mendapatkan yang lebih
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

New Post

Most Popular