ZONA GADGET
, JAKARTA – Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan HastoKristiyanto menyatakan kesiapannya untuk menulis pleidoi atau nota pertahanan dengan memakai teknologi kecerdasan buatan atau AI (Artificial Intelligence).
Diketahui bahwa Hasto kini sedang menjalani proses persidangan terkait kasus penghalangan pemeriksaan serta penyuapan pergantian antar waktu Harun Masiku di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (Jakpus).
Adapun, ide Hasto untuk menyajikan pleidoi menggunakan AI dikemukakan oleh politisi PDI Perjuangan Mohaman Guntur Romli.
Guntur Romli menyebut bahwa pleidoi Hasto yang termasuk AI akan jadi kali pertamanya di Indonesia, mempertimbangkan bukti sidang dan juga prinsip-prinsip filsuf serta etika dalam praktik hukum.
“Kami ingin menyajikan pledoi yang bukan sekadar argumen hukum biasa, tetapi juga memadukan teknologi terkini yang dapat memperkuat dan mengkaji fakta-fakta secara objektif dan sistematis,” kata Guntur Romli saat membacakan surat Hasto di PN Jakarta Pusat, Kamis (19/6).
Mengenai persidangan, ia berpendapat bahwa jaksa hingga saat ini belum mempersembahkan bukti baru yang dapat menjatuhkan posisi Hasto.
Sebaliknya, menurut Guntur Romli, sidang tersebut sering kali memberikan kesaksian yang malah memperkuat posisi Sekjen PDI Perjuangan.
“Berkelokah, berbagai informasi malah semakin mendukung posisi Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan. Di sini, penerapan kecerdasan buatan dapat memperkokoh argumen pembelaan serta mencegah kemungkinan distorsi data atau interpretasi sepihak,” katanya.
Hasto akan menghadiri sidang kasus suap penggantian antar waktu Harun Masiku serta penahanan pemeriksaan pada hari Kamis ini.
Beberapa tokoh senior dari PDIP nampak hadir untuk menghadiri sidang tersebut, termasuk Ribka Tjiptaning, Yuke Yurike, dan Yoseph Aryo Adhi Dharmo.
Pada hari ini, Politikus dari PDIP yakni Hendrawan Supratikno, Ima Mahdiah, serta Sonny Keraf juga muncul dalam sidang yang sedang berlangsung oleh Hasto di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, pada hari Kamis.
(ast/jpnn)

