Tim Robotik SMA YP Unila Juara di Ajang Internasional
Tiga siswa SMA YP Unila berhasil meraih juara pertama dalam ajang International RoboSport Tournament FIRA Indonesia Open 2025. Turnamen yang diselenggarakan oleh Persatuan Robotika Seluruh Indonesia (PRSI) bersama FIRA Indonesia ini berlangsung di Solo Tehcno Park, Surakarta, pada tanggal 24 hingga 28 Juni 2025. Kompetisi ini menarik perhatian puluhan tim robotik dari berbagai sekolah menengah atas di Indonesia.
Dalam ajang tersebut, para peserta mempertandingkan robot line followers, yaitu robot yang mampu bergerak mengikuti garis lintasan yang telah ditentukan. Tim yang berhasil menjadi pemenang pertama adalah Ichibot Sumatran Junior, yang terdiri dari Tassya Sitanala Putri Baladiah (16), Azahra Salsabila Usman (15), dan Luthfi Rafif Madani (17). Mereka bertugas sebagai joki, asisten, dan asisten dalam pengoperasian robot.
Tassya menjelaskan bahwa mereka bergabung dalam ekstrakulikuler KIR atau Kelompok Ilmiah Remaja. Dalam KIR, terdapat dua divisi utama, yaitu ilmiah dan robotik. Ketiganya memilih divisi robotik karena tertarik dengan bidang tersebut. Ekstrakulikuler ini bertujuan untuk mengembangkan minat dan bakat siswa dalam ilmu pengetahuan dan teknologi melalui kegiatan penelitian, eksperimen, analisis data, serta penulisan karya ilmiah.
“Di divisi robotik, ada berbagai jenis robot. Salah satunya adalah robot line followers yang kami lombakan di Solo Tehcno Park,” ujar Tassya. Ia juga menjelaskan bahwa robot ini menggunakan sensor LED, sehingga setiap kali akan lomba, mereka harus melakukan setting sesuai dengan garis lintasan yang tersedia.
Untuk mempersiapkan diri menghadapi kompetisi ini, Tassya dan tim membutuhkan waktu selama dua minggu. Meski demikian, pengalaman dalam perlombaan robotik bukanlah hal asing bagi mereka. Sebelumnya, mereka juga pernah mengikuti beberapa kompetisi serupa dan berhasil meraih kemenangan.
Minat Tassya terhadap robotik bermula saat ia masih duduk di bangku SMP. Saat itu, kakaknya aktif dalam dunia robotik, dan ini menjadi inspirasi baginya. “Awalnya saya belajar setting robot saat SMP dan langsung bisa,” katanya. Sejak saat itu, ia mulai aktif mengikuti berbagai perlombaan robotik hingga kini telah mengikuti lebih dari 25 kompetisi.
Azahra, salah satu anggota tim, menyampaikan bahwa minatnya pada robotik muncul setelah melihat demo ekstrakulikuler KIR saat masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS). “Demo ekstrakulikuler sangat menarik. Saya kagum melihat robot bisa berjalan mengikuti garis lintasannya,” ujarnya. Setelah bergabung dengan KIR dan masuk divisi robotik, ia merasa proses setting robot sangat menyenangkan dan menantang.
Luthfi, yang juga merupakan anggota tim, menjelaskan alasan ia memilih divisi robotik karena prestasi yang ditorehkan oleh tim robotik SMA YP Unila. Menurutnya, banyak sekali prestasi yang diraih baik di tingkat provinsi, nasional, maupun internasional. Selain itu, ia ingin mengembangkan soft skill yang dimilikinya untuk bekal di dunia perkuliahan nanti. Ia berencana mengambil jurusan yang berkaitan dengan robotik.
“Saya pernah mengikuti beberapa kompetisi di UNJ, UNSRI, UNILA, dan PNJ,” kata Luthfi. Pengalaman meraih juara membuatnya merasa bangga dan semakin termotivasi untuk terus mengejar mimpi di bidang robotik.

