ZONA GADGET
Berikut adalah 10 profesi yang diyakini akan diringankan oleh teknologi berbasis kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) guna mendukung tugas-tugas manusia.
Menurut eWeek berdasarkan data dari situs web willrobotstakemyjob.com, berikut ini adalah 10 profesi yang diperkirakan dapat tergantikan oleh kecerdasan buatan di masa mendatang.
Situs web Willrobotstakemyjob.com menyediakan prediksi bagi para penggunanya tentang peluang pekerjaannya akan diambil alih oleh mesin atau otomatisasi.
1. Petugas Entri Data
Kemungkinan Pergantian oleh AI: 95 persen
Petugas entri data berisiko tinggi tergantikan oleh AI karena pekerjaan mereka umumnya terdiri dari tugas-tugas terstruktur dan berulang yang mudah diotomatisasi.
Alat-alat berbasis AI dapat memproses data dalam jumlah besar secara cepat dan dengan kesalahan minimal, sehingga menghemat waktu dan biaya perusahaan.
Dengan kemajuan dalam pemrosesan bahasa alami (natural language processing/NLP) dan pengenalan karakter optik (OCR), AI kini juga mampu mengelola data tidak terstruktur seperti catatan tulisan tangan atau dokumen yang dipindai.
Karena AI dapat menyelesaikan tugas ini dengan lebih efisien, perusahaan cenderung mengurangi ketergantungan pada tenaga manusia untuk pekerjaan entri data.
2. Telemarketer
Risiko Penggantian oleh AI: 94 persen
Tugas pekerja telemarketing mungkin akan tergantikan oleh kecerdasan buatan sebab fokus mereka adalah membacakan naskah serta mengurusinteraksi biasa dari pelanggan, hal-hal tersebut saat ini dapat dilakukan oleh AI dengan cepat dan efisien.
Bot obrolan dan asisten suara yang didukung oleh kecerdasan buatan dapat menelpon, merespons pertanyaan, serta mengatur dialog sesuai dengan informasi dari klien tersebut.
Di samping itu, AI bisa bekerja selama 24 jam non-stop dan mengatasi berbagai panggilan secara bersamaan, sehingga menjadi pilihan yang jauh lebih hemat biaya daripada pekerja manusia.
3. Pembukuan
Kemungkinan Pergantian oleh AI: 94 Persen
Pekerjaan pembukuan sangat rentan digantikan oleh AI karena bersifat lugas dan repetitif, persis seperti tujuan alat AI diciptakan.
Perangkat lunak berbasis AI dapat melacak pengeluaran, merekonsiliasi akun, dan menyusun laporan keuangan dengan lebih cepat dan akurat.
Sistem ini juga dapat terhubung langsung ke rekening bank atau platform keuangan lainnya, sehingga tidak memerlukan input manual.
Bagi perusahaan yang ingin memangkas biaya dan menghemat waktu, otomatisasi pembukuan menjadi pilihan yang sangat menarik.
4. Resepsionis
Kemungkinan Pergantian oleh AI: 92 persen
Resepsionis menghadapi risiko tinggi digantikan oleh AI karena asisten virtual dan sistem otomatis kini mampu menangani panggilan, penjadwalan, hingga proses check-in pengunjung.
AI sistem bisa melakukan pekerjaan-pekerjaan tersebut secara terus-menerus tanpa memerlukan waktu istirahat dan dengan pengeluaran operasional yang lebih sedikit.
Walaupun resepsionis yang berupa manusia unggul dalam membina relasi serta mengatasi masalah yang rumit, banyak organisasi mungkin cenderung memilih kepraktisan dan ketetapan hadirnya AI selalu online, terlebih untuk permintaan-permintaan standar.
5. Kasir Ritel
Kemungkinan Pergantian oleh AI: 89%
Profesi penjaga kasir di ritel kian terkikis oleh kecerdasan buatan seiring dengan kemajuan dalam sistem pembayaran self-service serta teknologi otonomi lainnya.
Klien sekarang bisa melakukan scan dan pembayaran produk dengan cara sendiri, meniadakan keperluan untuk petugas kasir yang merupakan manusia.
Teknologi semacam Just Walk Out, yang mengandalkan sensor dan kamera untuk secara otomatis membebankan pembeli ketika mereka meninggalkan toko, pun telah dimulai penerapannya.
Untuk bisnis, hal ini menunjukkan peningkatan efisiensi waktu serta pemotongan biaya tenaga kerja.
6. Pekerja Manufaktur
Kemungkinan Pergantian oleh AI: 88%
Kecerdasan buatan serta teknologi robotika sudah membuka jalan untuk otonomi dalam pelaksanaan bermacam-maca tugas fisik pada sektor perindustrian pembuatan barang.
Dimulai dari tahap perakitan sampai pemeriksaan produk, mesin saat ini dapat melakukan tugas tersebut dengan konsistensi yang sangat baik.
Automatisasi sangat sesuai untuk pekerjaan yang bersifat repetitif serta membutuhkan ketepatan tingkat tinggi karena mesin tidak mengenal kelelahan dan mampu beroperasional terus-menerus.
7. Proofreader
Risiko Penggantian oleh AI: 86 %
Pekerjaan proofreading semakin digantikan oleh perangkat lunak yang didukung AI.
Alat pemeriksa tata bahasa dan gaya bahasa dapat mendeteksi kesalahan dengan cepat dan efisien, bahkan dalam struktur kalimat yang kompleks.
Teknologi ini selalu diupgrade untuk menangkap pola bahasa yang makin kompleks.
Walaupun editor human masih diperlukan untuk skrip yang rumit, kecerdasan buatan sudah mulai menangani banyak tugas rutin yang dulunya menjadi pekerjaanproofreader.
8. Perwakilan Layanan Pelanggan
Probabilitas Pemilihan AI: 80%
Wakil layanan pelanggan kian tersingkirkan oleh chatbot serta asisten digital berbasis kecerdasan buatan yang mampu merespons pertanyaan seputar pembaruan akun atau pengecekan status pengiriman produk secara otomatis.
Perangkat-perangkat tersebut membolehkan bisnis menyediakan pelayanan konsumen sepanjang waktu dengan kinerja optimal serta tarif terendah.
Namun demikian, interaksi yang berbau emosi dan rumit tetap membutuhkan campur tangan manusia.
9. Penerjemah
Kemungkinan Pergantian oleh AI: 71%
AI kini mampu menerjemahkan teks secara real-time dengan akurasi tinggi dalam puluhan bahasa.
Perangkat terjemahan yang didasari oleh teknologi AI kini semakin handal dalam menginterpretasi konteks serta nada—fitur unggul yang sebelumnya hanya dapat dilakukan oleh manusia.
Untuk tugas-tugas sederhana seperti menerjemahkan dokumen atau percakapan dasar, AI menawarkan kecepatan dan biaya yang jauh lebih efisien.
Namun, penerjemah manusia masih diperlukan untuk konteks yang rumit atau terjemahan yang mengharuskan adanya kreasi tingkat tinggi.
10. Teller Bank
Kemungkinan Pergantian oleh AI: 88%
Teller bank memiliki risiko besar tergantikan oleh kecerdasan buatan karena perkembangan jasa perbankan digital dan otomasi.
Banyak pelanggan saat ini lebih memilih untuk mengelola keuangan mereka lewat aplikasi seluler atau situs web online, sehingga kunjungan mereka ke cabang bank menjadi berkurang secara signifikan.
ATM dan gerai minimarket sudah menjabat sebagai pengganti banyak tugas teller, termasuk proses deposito dan witdrawal uang tunai serta verifikasi saldo.
Ini mengakibatkan penurunan kebutuhan terhadap tenaga kerja teller.
Pekerjaan Lainnya yang Terancam
Menurut newtraderu.com serta TechTarget.com, berikut adalah beberapa profesi lain yang mungkin akan digantikan oleh kecerdasan buatan (AI):
Desainer Grafis
AI sudah membuktikan kapabilitasnya dalam menghasilkan gambaran visual, logotipe, serta bahan promosi yang professional dengan menggunakan instruksi teks dasar saja.
Teknologi ini membolehkan siapapun — meski tidak memiliki pengalaman dalam bidang desain — untuk menciptakan hasil yang berkualitas tinggi.
Perangkat seperti Ideogram, Midjourney, serta fitur kecerdasan buatan di Canva sudah mempercepat berbagai proses dalam membuat dan menyunting gambar.
Paralegal
Pekerjaan paralegal, yang banyak melibatkan peninjauan dan analisis dokumen hukum, juga dapat diotomatisasi.
AI dapat memanfaatkan basis data perundangan, melakukan penelitian terkait kasus-kasus, serta merancang dokumen hukum standar dengan kecepatan yang sangat baik.
Meskipun pekerjaan strategis tetap dilakukan oleh pengacara, tugas rutin paralegal diperkirakan akan semakin terotomatisasi menjelang tahun 2030.
Coding
Program seperti ChatGPT kini dapat menghasilkan kode yang benar secara sintaksis dan dalam waktu yang lebih singkat dibandingkan sebagian besar programmer pemula.
Mereka yang biasanya hanya menghasilkan kode sederhana dalam jumlah besar kemungkinan akan tergeser.
Namun, programmer berkualitas tinggi justru dapat memanfaatkan AI sebagai alat bantu untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas mereka.

