Peran Kecerdasan Buatan dalam Peningkatan Strategi Bisnis UMKM
Pemanfaatan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) dalam berbagai bidang bisnis kini semakin meningkat. Di tengah perkembangan teknologi yang pesat, pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia dinilai perlu segera beradaptasi agar tidak tertinggal dari kompetitor.
Country Manager Exabytes Indonesia, Indra Hartawan, mengungkapkan bahwa tren penggunaan AI sudah terlihat sejak dua tahun lalu. Ia menyebutkan bahwa para pengguna kini semakin kreatif dalam memanfaatkan teknologi ini untuk berbagai keperluan bisnis. Dalam konferensi pers Marketing Fest di Jakarta, ia menekankan bahwa ajang tersebut dirancang untuk memberikan wawasan baru bagi UMKM tentang pemanfaatan teknologi dalam strategi pemasaran.
Indra menegaskan bahwa AI tidak lagi dianggap sebagai hal yang asing atau rumit. Tujuan utamanya adalah membuka wawasan para pelaku UMKM agar mampu beradaptasi dengan teknologi baru. Hal ini penting karena adopsi teknologi bisa membuat proses kerja lebih cepat, efisien, dan berkualitas. Namun, tantangan terbesar yang dihadapi UMKM tahun depan justru terletak pada proses adaptasi itu sendiri.
Ia menyampaikan bahwa di tahun ini hanya beberapa pelaku UMKM yang mulai mengadopsi AI. Tapi, di tahun depan, hampir semua akan masuk ke dalam proses onboarding. Oleh karena itu, UMKM harus fokus pada sisi kreativitas agar tetap relevan dan tidak tertinggal.
Tantangan Utama UMKM di Tahun 2026
Founder DailySEO ID, Ilman Akbar, menyoroti tantangan utama UMKM pada tahun 2026, yaitu bagaimana bisnis mereka bisa muncul dalam hasil pencarian AI, bukan hanya mesin pencari konvensional. Menurutnya, ada tiga langkah utama yang harus dilakukan oleh UMKM.
Pertama, UMKM harus memiliki website yang memadai. Kedua, konten di website tersebut harus mencerminkan keahlian dan profesionalisme. Ketiga, promosi bisnis harus dilakukan secara aktif dan konsisten. Dengan demikian, bisnis bisa muncul dalam hasil pencarian AI.
Ilman menjelaskan bahwa AI saat ini mengumpulkan data dari berbagai sumber seperti website, media sosial, dan publikasi online. Oleh karena itu, UMKM perlu membangun jejak digital yang kuat. Tanpa fondasi digital yang baik, sulit bagi bisnis untuk muncul dalam hasil pencarian AI.
Peran AI dalam Strategi Digital UMKM
Dari sudut pandang pelaku usaha, SVP Marketing Doku, Ayu Sawitri Hapsari, menilai bahwa AI dapat mempercepat pengembangan strategi digital secara menyeluruh. Teknologi ini tidak hanya membantu dalam analisis keyword dan audit, tetapi juga dalam menentukan cara efektif untuk distribusi konten di platform AI.
Ayu menekankan bahwa meskipun AI memberikan dukungan signifikan dalam pemasaran digital, fondasi utama tetaplah pemahaman terhadap brand. “Kita perlu memahami brand terlebih dahulu sebelum dapat merancang strategi yang diperkuat oleh AI,” ujarnya.
Dengan demikian, UMKM perlu memahami karakteristik dan nilai inti dari brand mereka sebelum memanfaatkan AI sebagai alat pendukung. Hal ini akan memastikan bahwa strategi pemasaran yang dijalankan tidak hanya efisien, tetapi juga sesuai dengan identitas merek yang ingin ditampilkan.

