Zona Gadget.CO.ID, JAKARTA – Kelapa sawit menjadi komoditas penting bagi negara yang memberikan dampak signifikan terhadap ekonomi Indonesia. Untuk memaksimalkan perannya, salah satunya bisa dilakukan melalui peningkatan efisiensi produksi sektor ini. Oleh karena itu, Hai Sawit merencanakan acara Hai Sawit Simposium (HASI) 2025 bertemakan “Pemanfaatan Mekanisasi, Digitalisasi, serta Teknologi dalam Industri Minyak Kelapa Sawit” yang akan diselenggarakan di ruang Birawa Assembly Hall, Hotel Bidakara, Jakarta pada hari Rabu sampai Kamis (7-8 Mei 2025). Acara ini dirancang sebagai wadah pertukaran informasi antara praktisi minyak kelapa sawit asli dari Indonesia dan Malaysia tentang kemajuan teknologi mulai dari otomatisasi hingga transformasi digital di bidang mereka.
Pemimpin Umum Hai Sawit, M Gema Aliza Putra, mengatakan Indonesia perlu meningkatkan jumlah produksi kelapa sawit secara signifikan. Tercatat, produksi kelapa sawit Indonesia mengalami stagnasi selama lima tahun terakhir. Ia meyakini, mekanisasi dan digitalisasi merupakan kunci utama dalam mendorong produktivitas kelapa sawit.
“Untuk menangani berbagai tantangan dunia seperti kompetisi pasar, kelestarian lingkungan, serta permintaan untuk lebih efisien dan Produktif, inovasi dalam teknologi merupakan elemen penting,” ungkap Gema Aliza Putra dari Jakarta, sebagaimana dilaporkan pada hari Sabtu (10/5/2025).
Gema berharap bahwa perjumpaan pakar, profesional, dan pihak-pihak terkait dari kedua negara yaitu Indonesia dan Malaysia akan menciptakan ide-ide segar yang mampu meningkatkan produktivitas, menjaga kelestarian lingkungan, serta meraih kompetitif dalam sektor kelapa sawit di kancah global.
“Marilah kita gunakan peluang ini untuk menukar pengetahuan, meningkatkan kerjasama, serta menemukan jawaban kreatif atas permasalahan sektor kelapa sawit di masa mendatang,” ujarnya.
Pernyataan serupa juga diberikan oleh Ketua Redaksi Hai Sawit, Danang Mursyid Rijalul Qawi, dia menyebutkan bahwa untuk meningkatkan hasil tanam kelapa sawit di Indonesia dapat dilakukan melalui proses otomatisasi serta penerapan teknologi modern. Kedua negara yakni Indonesia dan Malaysia harus berbagi informasi dan pengetahuan demi memacu perkembangan sektor perkebunan kelapa sawit mereka.
“Acara Hai Sawit 2025 bertujuan untuk meningkatkan produktivitas kelapa sawit dengan cara mekanisasi dan digitalisasi,” jelasnya.
Kepala Divisi Korporasi dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP), Achmad Maulizal Sutawijaya, menyatakan bahwa organisasinya berkomitmen erat pada pendukungan mekanisasi dan digitalisasi sektor kelapa sawit di Indonesia. Menurut Mauli, BPDP memberikan dukungan dengan berbagai metode antara lain memfasilitasi riset dan pengembangan teknologi guna mencapai tingkat efisiensi dan produktivitas yang lebih baik dalam bidang kelapa sawit; mendorong pemakaian alat-alat canggih demi mereduksi beban biaya produksi sambil meningkatkan mutu hasil petikannya (mekanisasi); juga turut mensupport implementasi solusi-solusi digital semacam sistem informasi manajerial atau platform seluler untuk mengoptimalkan proses administratif dan meningkatkan kejelasan operasional kebun-kebun kelapa sawit (digitalisasi).
“BPDP memainkan peranan penting dalam menggenjot daya saing dan keberlanjutan sektor kelapa sawit Indonesia dengan menerapkan mekanisasi dan digitalisasi,” ungkap Mauli.

