Jumat, Desember 5, 2025
Berandaartificial intelligenceVIDEO VIRAL: Kekhawatiran Meningkat dengan Penggunaan AI yang Semakin Canggih di Google...

VIDEO VIRAL: Kekhawatiran Meningkat dengan Penggunaan AI yang Semakin Canggih di Google Veo 3 dan Teknologi Deepfake


ZONA GADGET

– Kemajuan dalam bidang kecerdasan buatan (AI) kian cepat.

Di sisi lain dari perkembangan itu semua, timbul keraguan mengenai potensi pemanfaatan tidak tepat dari teknologi tersebut.

Satu hal yang mendapat perhatian belakangan ini adalah aplikasi Veo 3, yaitu aplikasi pembuat video terkini dari Google.

Pasalnya, aplikasi tersebut mampu menghasilkan video dengan kualitas sinematik hanya dari perintah teks sederhana.

Menurut Axios.com, pada Senin (2/6/2025), Veo 3 diluncurkan di acara Google I/O 2025.

Teknologi ini membolehkan para pemakainya untuk menciptakan video-realistik yang dilengkapi dengan dialog, efek suara, serta sinkronisasi gerakan rahang yang akurat.

Veo 3 mampu menghasilkan karakter humanoid buatan yang hampir tidak bisa dibedakan dari manusia sungguhan.

Akan tetapi, kenyamanan serta keserbagunaan fitur tersebut mengundang keprihatinan terkait dengan risiko penggunaannya yang tidak tepat.

Khususnya pada penggarapan materi deepfake yang berpotensi membingungkan masyarakat.

Kekhawatiran ini bukan tanpa dasar, dimana sebelumnya kasus penyalahgunaan teknologi deepfake telah terjadi di berbagai belahan dunia manapun.

Di Amerika Serikat, dua pemuda diamankan setelah menyebabkan kontroversi dengan pembuatan foto bugil palsu teman sekolah mereka melalui teknologi kecerdasan buatan.

Mereka dituduhkan atas pelanggaran hukum kelas ketiga menurut peraturan Florida, yang melarang sebarluaskan foto-foto berisi konten seksual explicit tanpa izin dari pihak korban.

Di Indonesia, Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri telah menggerebek satu orang terduga penjahat yang melakukan kecurangan dengan memanfaatkan teknologi rekayasa gambar bergerak palsu. Dalam tindakan kriminalnya tersebut, individu ini menyamar sebagai beberapa petinggi negera melalui penggunaan foto dan identitas pribadi seperti Presiden Prabowo Subianto serta Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Pelaku menghasilkan klip semacam itu agar tampak seperti pejabat sedang memberikan tawaran bantuan ke publik, kemudian mengecoh korbannya dengan permohonan untuk mentransfer sejumlah dana sebagai biaya prosesnya.

Disebutkan pula, jumlah keseluruhan kerugian yang dialami oleh beberapa korban adalah senilai Rp 65 juta.

Pratama Persadha, seorang ahli keamanan digital, mengungkapkan bahwa tingkat keterampilan teknologi deepfake yang semakin maju menjadikannya ancaman besar, terutama untuk penyalahgunaan berita bohong dan tindakan penipuan.

Dengan adanya modifikasi perilaku manusia, para pelaku jahat dapat melancarkan tindakan kriminal di berbagai sektor dengan memanfaatkan teknologi video deepfake.

Seperti mencatut wajah dan suara pejabat atau anggota keluarga untuk meminta transfer dana maupun manipulasi transaksi bisnis.

Pemerintah dan masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi penyalahgunaan teknologi AI.

Tindakan pencegahan, termasuk pendidikan tentang keamanan digital, perkuatan aturan hukum, serta menghasilkan teknologi terdeteksinya deepfake, sangat krusial agar kita bisa membatasi efek merugikan di waktu akan datang.

(*)


Host: Dara Nazila

zonagadget
zonagadgethttps://www.zonagadget.co.id/
Berikan ilmu yang kamu punya, niscaya kamu akan mendapatkan yang lebih
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

New Post

Most Popular