Jumat, Desember 5, 2025
BerandaBeritaViral Kebijakan: Apakah Kontroversial LGBT di Ka'bah Asli atau Hasil Manipulasi AI?

Viral Kebijakan: Apakah Kontroversial LGBT di Ka’bah Asli atau Hasil Manipulasi AI?


Pedoman Tangerang

– Media sosial kembali heboh akibat kemunculan konten kontroversial yang memperlihatkan gambaran dari lambang atau bendera pelangi —yang menjadi ikon bagi komunitas LGBT— dipajang di sekitar area Ka’bah, tempat berdo’a yang paling mulia dalam agama Islam.

Cuplikan gambar dan video yang beredar luas di platform seperti X, TikTok, dan Instagram ini langsung memicu gelombang kemarahan, kebingungan, hingga perdebatan panjang.

Akan tetapi, timbul sebuah pertanyaan penting: Bisakah kita memastikan bahwa isi itu otentik atau justru dihasilkan oleh teknologi, terutama kecerdasan buatan (AI)?

Isu itu awalnya muncul di akun Pixel Helper yang ada di platform X kemudian segera tersebar luas melintasi beragam jejaring sosial. Tak butuh waktu lama untuk isu tersebut menjelma sebagai tren populer.

Respon publik, terutama dari kalangan umat Muslim, cukup tegas. Sebagian besar merasa bahwa video itu merupakan suatu bentakan tidak hormat kepada agama Islam dan mereka menuntut otoritas di Arab Saudi untuk memberikan penjelasan resmi.

Pakar forensik digital dan pengamat media menyatakan bahwa ada indikasi kuat bahwa konten tersebut adalah hasil manipulasi teknologi, kemungkinan besar menggunakan kecerdasan buatan (AI).

Ahmad Syaifuddin, yang merupakan ahli analisis digital dari Universitas Indonesia, menyatakan:

Setelah menganalisis setiap frame secara detail, ditemukan ada perbedaan pada pencahayaan serta tekstur bendera dibandingkan dengan komponen lain dalam video tersebut. Hal ini sering kali menjadi tanda bahwa materi visual itu merupakan produk buatan kecerdasan buatan generatif atau telah dimanipulasi menggunakan software deepfake.

Pemerintah Arab Saudi melalui Kementerian Informasi membantah keras keaslian video tersebut dan menyebutnya sebagai fitnah serta provokasi digital. Mereka juga menegaskan bahwa area Masjidil Haram memiliki pengawasan ketat dan tidak mungkin terjadi hal seperti dalam video tanpa terdeteksi.

“Video tersebut adalah rekayasa dan diciptakan dengan tujuan mendorong keributan. Kami sudah memulai investigasi serta berkolaborasi dengan Interpol dalam menemukan sumber awal dari penyebaran video ini,” ungkap perwakilan departemen tersebut.

Fenomena ini sekali lagi menunjukkan dampak destruktif dari penyalahgunaan teknologi kecerdasan buatan, terutama dalam menciptakan konten manipulatif yang dapat memecah-belah masyarakat dan mencederai keyakinan agama.

Banyak pihak menyerukan perlunya regulasi yang lebih ketat terhadap penyebaran konten AI-generated, serta literasi digital yang lebih kuat di kalangan masyarakat agar tidak mudah terprovokasi oleh informasi palsu.

Konten yang menunjukkan simbol LGBT di Ka’bah hampir dapat dipastikan merupakan hasil manipulasi digital berbasis AI. Meskipun teknologi dapat membawa manfaat besar, penyalahgunaannya dalam bentuk konten provokatif semacam ini menimbulkan dampak sosial yang serius.

Masyarakat diimbau untuk tidak langsung percaya pada setiap konten viral, dan selalu melakukan verifikasi informasi sebelum menyebarkannya.

Pada masa kini, kerelaan-diri di dunia maya merupakan langkah perlindungan awal kita melawan arus berita bohong dan informasi salah yang semakin pintar.

zonagadget
zonagadgethttps://www.zonagadget.co.id/
Berikan ilmu yang kamu punya, niscaya kamu akan mendapatkan yang lebih
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

New Post

Most Popular