Pengalaman Membuka Kembali Kenangan dengan Vivo X Fold 5
Ada sesuatu yang aneh tapi menyenangkan ketika menghadapi sesuatu yang dulu pernah menjadi teman dekat, kini hadir dalam bentuk yang lebih menarik dan matang. Bagi sebagian orang, ini seperti bertemu kembali dengan mantan yang kini tampil lebih keren dan lebih menggoda. Dalam kasus ini, bukan tentang seseorang, melainkan tentang sebuah perangkat yang pernah menjadi sahabat setia — kini hadir dalam versi yang jauh lebih memikat: Vivo X Fold 5.
Generasi terbaru dari smartphone lipat Vivo ini menawarkan daya tarik yang sulit untuk diabaikan. Bahkan dari kotak pembungkusnya saja, kesan premium sudah terasa. Lengkap dengan screen protector yang sudah terpasang, casing tambahan, serta charger cepat 80W yang bisa mengisi baterai hingga penuh hanya dalam waktu kurang dari satu jam. Dengan kemampuan pengisian cepat yang luar biasa, Vivo ingin memastikan pengguna merasakan pengalaman yang mulai dari rasa dihargai.
Selain itu, layanan purna jual Vivo juga tetap menjadi salah satu yang terbaik di kelasnya. Pengguna dapat mengakses layanan gratis seperti penggantian antigores atau perlindungan casing orisinal di banyak gerai resmi. Sikap ramah konsumen ini membuat Vivo tetap dicintai, bahkan sejak seri-seri entry-level-nya. Jika semua produsen memiliki layanan serupa, dunia smartphone akan terasa lebih indah.
Desain yang Lebih Tipis dan Ringan
Dari segi desain, Vivo X Fold 5 tampil lebih tipis dan ringan dibanding pendahulunya. Saat dilipat, bodinya terasa seperti ponsel biasa dengan ketebalan hanya 9,2 mm. Sementara saat dibuka, layarnya yang lebar memberikan sensasi seperti tablet yang praktis. Tren foldable saat ini memang bergerak ke arah desain yang lebih ringkas tanpa mengorbankan daya tahan, dan Vivo berhasil mewujudkannya.
Salah satu keunggulan yang mencolok adalah kapasitas baterai. Vivo X Fold 5 kini membawa baterai 6000 mAh — yang terbesar di dunia foldable saat ini. Daya tahan baterainya sangat luar biasa: bermain game selama setengah jam hanya menghabiskan sekitar 9–13%, dan menonton video selama satu jam hanya mengurangi 3–4%. Untuk perangkat lipat, efisiensi seperti ini termasuk langka.
Meski bodinya makin tipis, ketahanannya justru meningkat. Varian abu-abu menggunakan material serat kaca dan polimer, sementara varian putih full kaca dengan rangka logam. Engsel berbahan karbon fiber diklaim mampu bertahan hingga 600 ribu lipatan. Selain itu, perangkat ini juga tahan air dengan sertifikasi IPX9+ dan IP5X untuk perlindungan dari debu — sebuah langkah besar bagi foldable.
Fitur yang Lengkap dan Futuristik
Vivo X Fold 5 tidak kalah lengkap dalam hal fitur. Dual speaker stereo, tombol shortcut multifungsi seperti “action button”, sensor sidik jari di tombol daya, hingga dukungan NFC multifungsi dan eSIM membuatnya terasa futuristik. Gyro hardware, wireless charging, semuanya lengkap. Rasanya ini adalah foldable paling “siap pakai” untuk pengguna aktif.
Namun, ada satu hal yang sedikit menghambat langkah menuju kesempurnaan — chipset. Vivo masih menggunakan Snapdragon 8 Gen 3, prosesor flagship tahun lalu. Meskipun performanya masih sangat kencang, efisiensinya kalah dari generasi terbaru. Dalam pemakaian ringan, suhu terjaga, tapi saat bermain game berat seperti Genshin Impact, suhu bisa naik cepat dan memaksa sistem menurunkan performa.
Untungnya, RAM besar 16GB LPDDR5X dan penyimpanan 512GB UFS 4.1 menutupi kekurangannya. Kombinasi ini membuat aktivitas multitasking dan penggunaan profesional berjalan lancar. Apalagi, dengan harga sekitar 25 juta, X Fold 5 terasa “murah” untuk ukuran flagship foldable yang membawa spek seperti ini.
Kamera dan Layar yang Menarik
Di sisi kamera, Vivo tetap menunjukkan kualitas khasnya. Sensor utama, ultrawide, dan periskop 3x zoom memberikan hasil tajam dan natural. Kualitas zoom-nya bahkan melampaui beberapa pesaing di kelas foldable lain. Sayangnya, kamera selfie pada layar cover masih belum secerah harapan, dengan hasil warna agak kusam dan bokeh kurang halus.
Untuk display, Vivo X Fold 5 tetap mempertahankan kombinasi panel terbaik: layar luar 6,53 inci dan layar dalam 8,03 inci, keduanya AMOLED LTPO dengan refresh rate adaptif 1–120Hz. Visualnya tajam, terang, dan hemat daya. Layar dalamnya terasa lega untuk membaca, menulis, dan multitasking, sementara layar luar tetap nyaman dipakai satu tangan.
Perangkat Lunak yang Masih Membutuhkan Peningkatan
Satu-satunya catatan kecil datang dari sisi perangkat lunak. Antarmuka Funtouch OS 15 terasa sederhana dibanding Origin OS yang digunakan di pasar Tiongkok. Meski fitur seperti Workbench sudah membantu efisiensi multitasking, tampilan dan opsi kustomisasinya masih terbatas. Namun, rumor menyebutkan update besar mungkin akan membawa sistem Origin OS ke versi globalnya nanti.
Secara keseluruhan, Vivo X Fold 5 adalah simbol kedewasaan foldable modern — lebih tipis, tangguh, elegan, tapi tetap berkarakter. Dari desain, daya tahan, hingga fitur, semuanya terasa meningkat. Meski belum sempurna di sisi software dan kamera selfie, ponsel ini tetap jadi salah satu pilihan paling rasional bagi siapa pun yang ingin mencoba dunia HP lipat tanpa kompromi besar. Mantan yang kembali, dan kini jauh lebih menggoda.

