Jumat, Desember 5, 2025
BerandaUncategorizedWamenkomdigi Sebut IQ-nya AI Capai 300, Dua Kali Lipat dari Manusia

Wamenkomdigi Sebut IQ-nya AI Capai 300, Dua Kali Lipat dari Manusia

JAKARTA, ZONAGADGET– Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria menyebutkan bahwa kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) telah mencapai tingkat kecerdasan luar biasa, dengan tingkat kecerdasan atau IQ mencapai 300, jauh melampaui manusia pada umumnya.

Hal tersebut disampaikan Nezar dalam acara bedah buku Neksus: Riwayat Jejaring Informasi, dari Zaman Batu ke Akal Imitasi karya Yuval Noah Harari, yang digelar di kantor Kementerian Komdigi, Senin (21/7/2025).

Artificial intelligence itu ada yang bilang IQ-nya sampai 300-an. Sementara manusia ulamanya ya 140-150-an. Jadi bisa dibilang, AI ini dua kali lipat lebih cerdas dan kecerdasannya terus meningkat,” ujar Nezar, Senin.

Nezar menyoroti bahwa AI saat ini telah melewati batas kecerdasan manusia dalam hal kecepatan pemrosesan informasi melalui neural network yang kompleks.

Perkembangan ini membawa dunia menuju era Super Intelligence atau bahkan Artificial General Intelligence, yaitu ketika mesin memiliki kemampuan berpikir, memahami, dan membuat keputusan melebihi manusia.

“Sekarang kemampuan processing AI sudah melampaui otak manusia. Pertanyaannya, apakah AI akan menggantikan manusia, bahkan mengambil alih kehidupan kita tanpa bisa kita kendalikan?” kata dia.

Mengutip apa yang ditulis oleh Yuval Noah Harari, serta tokoh-tokoh sains dunia seperti Stephen Hawking dan Geoffrey Hinton, Nezar mengingatkan bahwa AI bukan hanya berpotensi memberi manfaat besar, tetapi juga ancaman serius jika tidak dikendalikan.

“Mesin yang bisa berkomunikasi dengan artificial intelligence bisa memberikan informasi palsu. Misalnya, menggerakkan agentic AI di pasar bursa dengan menyimpulkan krisis politik yang menyebabkan guncangan di pasar bursa,” kata Nezar.

“Lalu kemudian mesinnya menggerakkan perdagangan bursa dan menyuruhkan para pembeli melepaskan saham mereka. Terjadi rush yang luar biasa yang mesin tanpa manusia bisa menyetopnya. Ini yang ditakutkan,” ujar dia.

Eks wartawan ini menyebut buku Neksus sebagai refleksi penting untuk memahami bagaimana penguasaan informasi sejak zaman dahulu selalu terkait dengan kekuasaan.

Kini, di era digital, kekuasaan itu bisa berpindah ke entitas non-manusia jika manusia lalai.

“Nah ini menjadi bahan refleksi, tapi sampai hari ini pergerakan teknologi untuk menuju Super Intelligence terus berlangsung,” kata Nezar.

“Sebagai cerminan buat kita, penguasaan informasi itu pada akhirnya membawa kepada power information yang digambarkan oleh Yuval,” ujar dia.

zonagadget
zonagadgethttps://www.zonagadget.co.id/
Berikan ilmu yang kamu punya, niscaya kamu akan mendapatkan yang lebih
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

New Post

Most Popular