Pelatihan Keamanan Siber untuk UMKM di Bandung
Dalam era digital yang semakin berkembang, serangan siber terhadap pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) semakin meningkat. Hal ini memicu perhatian pemerintah dan berbagai instansi terkait untuk memberikan perlindungan lebih kepada para pengusaha kecil. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui pelatihan keamanan siber yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Bandung bersama Koperasi Baraya Sinergi Sejahtera (Basis) dan Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat.
Pelatihan tersebut digelar di Aula Kantor Dinas Koperasi dan UMKM Jabar. Wakil Wali Kota Bandung Erwin menyampaikan bahwa ancaman siber seperti penipuan online dan pembobolan data bisa sangat merugikan usaha jika tidak dikelola dengan baik. “Serangan siber bisa menghancurkan usaha jika kita tidak paham cara mengamankannya,” ujarnya dalam acara tersebut.
Erwin menjelaskan bahwa kemajuan teknologi digital memberikan peluang besar bagi perkembangan UMKM, termasuk dalam pemasaran daring dan transaksi digital. Namun, ia juga menyoroti adanya risiko yang muncul bersamaan dengan peluang tersebut. Untuk itu, Pemkot Bandung akan membangun 30 UMKM center, pusat inkubasi bisnis, dan pusat kuliner di setiap kecamatan. “Doa dan ikhtiar harus seimbang, pelatihan seperti ini bagian dari ikhtiar kita,” tambahnya.
Data dan Tantangan UMKM di Jawa Barat
Kepala Bidang Pemberdayaan Koperasi Dinas Koperasi dan UMKM Jabar Supriyadi menyampaikan bahwa saat ini tercatat ada 33.598 koperasi di Jawa Barat, tetapi hanya sekitar 50% yang aktif. Di Kota Bandung, dari 2.437 koperasi, hanya 711 yang aktif atau sekitar 29,17%. Angka ini menunjukkan bahwa masih banyak koperasi yang belum optimal dalam menjalankan operasionalnya.
Selain itu, di Jawa Barat terdapat sekitar 4,63 juta pelaku UMKM. Beberapa di antaranya telah mengalami serangan siber. Pada semester I 2023, tercatat lebih dari 11.900 file berbahaya menyerang pelaku UMKM di Indonesia. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 83% dibandingkan tahun sebelumnya.
Supriyadi menilai bahwa pelatihan keamanan digital sangat relevan dan menjadi langkah strategis dalam membangun ketahanan ekonomi berbasis komunitas. Dengan meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang keamanan siber, pelaku UMKM dapat lebih siap menghadapi ancaman digital.
Peran Kolaborasi dalam Penguatan UMKM
Kepala Bidang Pemberdayaan Koperasi Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bandung Kurniadi menekankan pentingnya kolaborasi dengan akademisi dari perguruan tinggi. Saat ini, jumlah koperasi di Kota Bandung mencapai sekitar 860 unit. Namun, ia mengakui bahwa pihaknya masih kekurangan sumber daya manusia (SDM) pendamping koperasi.
Untuk mengatasi hal ini, Kurniadi mengajak semua pihak untuk membantu pelatihan koperasi, termasuk Koperasi Merah Putih maupun koperasi lainnya. “Kami membutuhkan dukungan dari berbagai pihak untuk memperkuat kapasitas koperasi dan UMKM di Kota Bandung,” ujarnya.
Dengan adanya pelatihan keamanan siber dan kolaborasi yang kuat, diharapkan UMKM dapat lebih tangguh dalam menghadapi tantangan di era digital. Ini merupakan langkah penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.

