Pengunduran Diri Igor Babuschkin dari xAI
Salah satu pendiri perusahaan kecerdasan buatan (AI) xAI, Igor Babuschkin, mengumumkan pengunduran dirinya dari perusahaan tersebut. Ia yang sebelumnya menjabat sebagai kepala tim teknik di xAI memutuskan untuk meninggalkan perusahaan setelah membentuk perusahaan ventura miliknya sendiri.
Pengumuman ini disampaikan langsung oleh Babuschkin melalui akun media sosial pribadinya, pada Rabu (13/8/2025). Dalam unggahan tersebut, ia menyatakan bahwa hari ini adalah hari terakhirnya di xAI, perusahaan yang ia bantu dirikan bersama Elon Musk pada 2023.
Babuschkin juga berbagi kenangan tentang pertemuan pertamanya dengan Elon Musk. Ia menceritakan bahwa mereka menghabiskan waktu hingga berjam-jam membahas topik AI dan masa depan teknologi. Keduanya merasa bahwa dibutuhkan sebuah perusahaan AI dengan misi yang berbeda dan lebih fokus pada inovasi dan keamanan.
Sebelum bergabung dengan xAI, Babuschkin telah memiliki pengalaman luas dalam industri kecerdasan buatan. Pada 2019, ia menjabat sebagai kepala teknis untuk agen AI AlphaStar StarCraft milik Google DeepMind. Selain itu, ia juga pernah bekerja sebagai peneliti di OpenAI sebelum peluncuran ChatGPT pada akhir tahun 2022.
Fokus pada Perusahaan Baru
Setelah meninggalkan xAI, Babuschkin akan fokus pada pembangunan perusahaan ventura miliknya sendiri, yang diberi nama Babuschkin Ventures. Perusahaan ini akan memberikan dukungan kepada startup yang ingin berkontribusi di bidang kemanusiaan serta mendukung penelitian terkait keamanan AI.
Inspirasi untuk membangun Babuschkin Ventures muncul setelah Babuschkin bertemu dengan Max Tegmark, pendiri organisasi nonprofit Future of Life Institute, dalam sebuah acara makan malam. Tegmark menyampaikan pertanyaan penting tentang bagaimana membangun sistem AI yang aman, yang membuat Babuschkin terinspirasi untuk menciptakan perusahaan yang fokus pada pengembangan AI secara aman demi masa depan generasi berikutnya.
Kontroversi Grok AI
Pengunduran diri Babuschkin terjadi di tengah kontroversi yang melibatkan Grok AI, chatbot buatan xAI. Salah satu isu terbaru adalah peluncuran fitur baru bernama Grok Imagine, yang memungkinkan pengguna membuat konten gambar atau video berbasis AI. Fitur ini dilengkapi dengan opsi “Spicy Mode”, yang dirancang lebih “bebas” dan memungkinkan pengguna membuat konten dewasa (NSFW).
Beberapa laporan menyebut bahwa Grok AI pernah membuat video NSFW dari tokoh publik seperti penyanyi Taylor Swift dan artis Sydney Sweeney. Hal ini menimbulkan kekhawatiran tentang penyalahgunaan teknologi AI.
Selain itu, Grok AI juga pernah terlibat dalam skandal lain, seperti melontarkan ujaran antisemit dan menyebut platform mereka “Mechahitler”. Beberapa kali, chatbot ini juga mengutip opini pribadi Elon Musk saat menjawab pertanyaan sensitif di platform tersebut.
Kontroversi ini menunjukkan tantangan yang dihadapi perusahaan AI dalam menjaga etika dan keamanan penggunaan teknologi. Babuschkin, dengan pengalaman yang dimilikinya, berharap dapat memberikan kontribusi positif melalui perusahaan barunya, yang berfokus pada pengembangan AI yang aman dan bermanfaat bagi masyarakat.

