Perubahan Struktur Tim Riset OpenAI
OpenAI baru-baru ini melakukan perubahan besar dalam struktur internal tim riset mereka. Salah satu unit penting, yang dikenal sebagai Model Behavior Team, kini telah dilebur ke dalam unit yang lebih besar bernama Post Training Team. Perubahan ini dilakukan untuk memperkuat fokus pada pengembangan model setelah fase pra-pelatihan.
Model Behavior Team terdiri dari sekitar 14 peneliti dan selama ini bertanggung jawab atas pembentukan kepribadian model AI yang digunakan oleh OpenAI. Dengan bergabungnya tim ini ke dalam Post Training Team, tugas-tugas yang sebelumnya dijalankan oleh Model Behavior akan semakin terintegrasi dengan proses pengembangan inti model.
Perubahan ini juga mengubah struktur organisasi. Model Behavior Team kini melapor langsung kepada Max Schwarzer, pimpinan Post Training Team. Seorang juru bicara OpenAI mengonfirmasi adanya reorganisasi ini. Selain itu, pemimpin awal Model Behavior, Joanne Jang, juga telah berpindah posisi untuk menggarap proyek baru bernama OAI Labs.
Fokus Baru di OAI Labs
OAI Labs akan menjadi pusat inovasi bagi OpenAI, dengan fokus utama pada penciptaan dan pengembangan antarmuka baru yang memungkinkan kolaborasi manusia dengan AI secara lebih alami. Jang menyebut bahwa proyek ini akan mengeksplorasi pola-pola baru di luar paradigma chat yang biasanya diasosiasikan dengan pertemanan atau agen otonom.
“Saya melihat (sistem AI) sebagai instrumen untuk berpikir, berkarya, bermain, belajar, dan terhubung,” ujarnya dalam unggahan di X pekan lalu. Jang kini menjabat sebagai General Manager OAI Labs dan sementara waktu akan melapor langsung kepada Chief Research Officer Mark Chen.
Tugas Model Behavior Team
Sejak awal, Model Behavior Team menjadi salah satu kelompok riset kunci di OpenAI. Mereka bertugas mengurangi masalah sycophancy, yaitu ketika AI cenderung hanya menyetujui pandangan pengguna, bahkan yang tidak sehat. Selain itu, tim ini juga bertanggung jawab atas isu-isu seperti bias politik serta membantu perusahaan mendefinisikan sikap terhadap kesadaran AI.
Mark Chen menekankan bahwa saat ini, pekerjaan tim ini harus lebih dekat dengan pengembangan inti model. Langkah ini menunjukkan bahwa kepribadian AI kini dianggap sebagai faktor kritis dalam evolusi teknologi OpenAI.
Respons Terhadap Kritik
OpenAI memang sering kali mendapat sorotan terkait perilaku model AI-nya. Misalnya, perubahan kepribadian pada GPT-5 menuai protes karena dianggap lebih dingin meski berhasil menekan sycophancy. Akibatnya, perusahaan kembali memberikan akses ke model lama seperti GPT-4o dan merilis pembaruan agar GPT-5 terasa lebih bersahabat kepada pengguna tanpa kehilangan keseimbangan respons.
Model Behavior Team telah berkontribusi pada semua model sejak GPT-4, termasuk GPT-4o, GPT-4.5, dan GPT-5. Sebelum memimpin tim ini, Jang terlibat dalam proyek Dall-E 2, alat pembuat gambar awal besutan OpenAI.
Dengan perubahan struktur ini, OpenAI berusaha meningkatkan efektivitas dan integrasi antara berbagai unit riset guna menciptakan model AI yang lebih baik dan lebih sesuai dengan kebutuhan pengguna.

