Prediksi Ballon d’Or 2025 oleh Kecerdasan Buatan
Penghargaan Ballon d’Or 2025 masih akan diumumkan dalam beberapa hari ke depan. Namun, berbagai prediksi telah muncul sebelumnya, termasuk dari model kecerdasan buatan yang menawarkan analisis mendalam terhadap kandidat-kandidat terbaik.
Sebuah perusahaan Prancis yang mengkhususkan diri dalam data dan kecerdasan buatan, AVISIA, telah merilis prediksi mereka tentang pemenang Ballon d’Or 2025. Model mereka menggunakan Indeks Pemain AVISIA yang dibangun berdasarkan algoritma Random Forest untuk memprediksi kandidat terkuat.
Dalam prediksi tersebut, Ousmane Dembélé menjadi pemain yang memiliki peluang terbesar dengan 72 persen kemungkinan meraih penghargaan bergengsi ini. Alasan utamanya adalah performa individu dan tim yang luar biasa, reputasi yang kuat, serta pengaruh historis sistem pemungutan suara.
Di posisi kedua, Lamine Yamal, bintang muda Barcelona, memiliki peluang sebesar 56 persen. Sementara itu, Vitinha dari Paris Saint-Germain berada di posisi ketiga dengan peluang 40 persen.
Model AVISIA tidak hanya mempertimbangkan performa lapangan, tetapi juga faktor-faktor lain seperti reputasi pemain, pengaruh media, dan dampak jurnalistik. Analisis ini mencakup afinitas pemilih terhadap kebangsaan, klub, atau gaya bermain tertentu, sehingga memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang potensi pemenang Ballon d’Or 2025.
Beberapa komentar menyebut bahwa jika Dembélé tidak memenangkan penghargaan ini, maka para pemilih tidak memiliki kompetensi yang cukup. Seorang podcaster RMC Sport, Rothen s’enflamme, mengatakan bahwa jika nama Ronaldo muncul dengan statistik dan gelar yang sama, tidak akan ada keraguan lagi.
Berikut adalah daftar lengkap 30 kandidat Ballon d’Or 2025:
- Jude Bellingham (England, Real Madrid)
- Ousmane Dembélé (France, Paris Saint-Germain)
- Gianluigi Donnarumma (Italy, Paris Saint-Germain)
- Désiré Doué (France, Paris Saint-Germain)
- Denzel Dumfries (Netherlands, Inter)
- Serhou Guirassy (Guinea, Borussia Dortmund)
- Viktor Gyökeres (Sweden, Sporting CP/Arsenal)
- Erling Haaland (Norway, Manchester City)
- Achraf Hakimi (Morocco, Paris Saint-Germain)
- Harry Kane (England, Bayern)
- Khvicha Kvaratskhelia (Georgia, Napoli/Paris Saint-Germain)
- Robert Lewandowski (Poland, Barcelona)
- Alexis Mac Allister (Argentina, Liverpool)
- Lautaro Martínez (Argentina, Inter)
- Kylian Mbappé (France, Real Madrid)
- Scott McTominay (Scotland, Napoli)
- Nuno Mendes (Portugal, Paris Saint-Germain)
- João Neves (Portugal, Paris Saint-Germain)
- Michael Olise (France, Bayern)
- Sole Palmer (England, Chelsea)
- Pedri (Spain, Barcelona)
- Raphinha (Brazil, Barcelona)
- Declan Rice (England, Arsenal)
- Fabián Ruiz (Spain, Paris Saint-Germain)
- Mohamed Salah (Egypt, Liverpool)
- Virgil van Dijk (Netherlands, Liverpool)
- Vinícius Júnior (Brazil, Real Madrid)
- Vitinha (Portugal, Paris Saint-Germain)
- Florian Wirtz (Germany, Leverkusen)
- Lamine Yamal (Spain, Barcelona)
Prediksi ini menunjukkan bahwa banyak pemain muda dan berpengalaman memiliki peluang besar untuk meraih penghargaan ini. Model kecerdasan buatan semakin menjadi alat penting dalam mengevaluasi bakat dan kontribusi pemain di tingkat internasional.

