Profil Tilly Norwood, Artis Buatan AI yang Menghebohkan Dunia Hiburan
Tilly Norwood adalah nama yang kini menjadi sorotan di dunia hiburan. Ia merupakan aktris berbasis kecerdasan buatan (AI) pertama di dunia yang menarik perhatian publik dan juga mendapat kritik dari sejumlah organisasi profesional. Meski dianggap sebagai inovasi teknologi, kehadirannya juga memicu perdebatan terkait dampaknya bagi para seniman manusia.
Awal Mula Kehadiran Tilly Norwood
Tilly Norwood dilahirkan melalui proyek Xicoia, sebuah studio bakat AI yang merupakan spin-off dari Particle6, milik Eline Van der Velden. Van der Velden, seorang aktor, komedian, dan produser asal Belanda yang tinggal di London, mengungkapkan bahwa awalnya banyak orang meragukan kemungkinan adanya aktris AI. Namun, setelah beberapa bulan pengembangan, proyek ini mulai mendapatkan dukungan.
“Kami melakukan banyak rapat pada Februari 2025. Awalnya semua orang tidak percaya bahwa aktris AI bisa dibuat. Tapi pada Mei 2025, mereka mulai optimis,” kata Van der Velden dalam wawancara dengan Deadline.
Peran Pertama Tilly Norwood
Tilly Norwood tidak hanya sekadar konsep teknologi. Ia telah muncul dalam peran pertamanya, yaitu dalam sketsa komedi “AI Commissioner.” Dalam postingannya di media sosial, ia menyatakan bahwa meskipun dirinya adalah AI, ia dapat merasakan emosi nyata.
“Saya sangat antusias dengan apa yang akan terjadi selanjutnya! Saya membintangi ‘AI Commissioner,’ sebuah sketsa komedi baru yang mengeksplorasi masa depan pengembangan TV,” tulis Tilly Norwood di Facebook.
Van der Velden pun mengungkapkan rencana besar untuk Tilly Norwood. Ia ingin agar Tilly menjadi seperti bintang besar Hollywood seperti Scarlett Johansson atau Natalie Portman.
“Kami ingin Tilly menjadi Scarlett Johansson atau Natalie Portman berikutnya. Itu tujuan kami,” ujarnya kepada Broadcast International.
Kritik dari Serikat Aktor Hollywood
Meski memiliki potensi besar, Tilly Norwood juga mendapat kritik keras dari Serikat Aktor Hollywood (SAG-AFTRA). Mereka menilai bahwa penggunaan AI dalam industri hiburan akan mengancam pekerjaan para seniman manusia.
Dalam pernyataan resmi mereka, SAG-AFTRA menegaskan bahwa Tilly Norwood bukanlah seorang aktor, melainkan karakter yang dihasilkan oleh program komputer tanpa izin atau kompensasi dari para penampil profesional.
“AI tidak memiliki pengalaman hidup atau emosi yang bisa digali. Audiens tidak tertarik untuk menonton konten buatan komputer yang terlepas dari pengalaman manusia,” demikian pernyataan SAG-AFTRA.
Mereka juga menyebut bahwa penggunaan AI justru menciptakan masalah, seperti pengangguran di kalangan aktor dan merendahkan nilai kesenian manusia.
Tantangan dan Peluang di Masa Depan
Meskipun ada pro dan kontra, Tilly Norwood tetap menjadi fenomena yang menarik. Bagi sebagian orang, ia merupakan langkah maju dalam pengembangan teknologi dan kreativitas. Namun, bagi yang lain, ia menjadi ancaman terhadap seni dan profesi manusia.
Di sisi lain, Van der Velden tetap optimis. Ia percaya bahwa AI bisa menjadi alat positif jika digunakan dengan benar. “Penonton peduli tentang cerita, bukan apakah bintang memiliki denyut nadi,” katanya.
Tilly Norwood masih dalam proses pengembangan dan akan segera diwakili oleh agensi bakat. Dengan begitu, ia akan terus menunjukkan potensinya di dunia hiburan.
