Jumat, Desember 5, 2025
BerandaUncategorizedDewan Pers: Jurnalistik Tetap Butuh Verifikasi Manusia Meski Ada Disrupsi AI

Dewan Pers: Jurnalistik Tetap Butuh Verifikasi Manusia Meski Ada Disrupsi AI

Peran Kontrol Manusia dalam Jurnalisme di Era Kecerdasan Buatan

Di tengah perkembangan pesat kecerdasan buatan (AI), Dewan Pers mengingatkan para pekerja media akan pentingnya peran manusia dalam proses jurnalisme. Meskipun AI memberikan berbagai kemudahan, seperti mempercepat waktu kerja dan meningkatkan efisiensi produksi konten, namun produk jurnalistik tetap memerlukan pertimbangan dari subjek manusia.

Ketua Komisi Kemitraan, Hubungan Antarlembaga dan Infrastruktur Dewan Pers, Rosarita Niken Widiastuti, menegaskan bahwa kontrol manusia harus menjadi prioritas utama dalam penggunaan AI. Ia menyampaikan hal ini saat menjadi pemateri dalam acara literasi media tentang AI di Jakarta. Menurutnya, mesin hanya sebagai alat bantu dalam pekerjaan jurnalistik, bukan pengganti sepenuhnya.

Manfaat dan Batasan AI dalam Dunia Jurnalisme

AI dapat membantu dalam berbagai aspek jurnalisme, termasuk analisis data dan pembuatan konten. Namun, Niken menekankan bahwa jurnalis tetap harus terlibat dalam seluruh proses produksi. Dari awal hingga akhir, manusia harus menjaga kualitas dan akurasi informasi yang disajikan.

Verifikasi data tetap menjadi tanggung jawab jurnalis. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa informasi yang dipublikasikan tidak menyesatkan. Contohnya, jurnalis harus memastikan bahwa narasumber benar-benar berkata demikian, bukan menggunakan konten deepfake yang bisa menipu pembaca.

Risiko dan Ketergantungan pada Data

AI adalah mesin canggih yang dilatih oleh manusia dengan data dalam jumlah besar. Meski begitu, mesin ini tetap bisa salah atau memberikan informasi yang bias. Hal ini disebabkan karena cara kerjanya bergantung pada data yang diberikan oleh pelatih. Jika data yang diberikan salah, maka hasil yang dihasilkan juga akan salah.

Oleh karena itu, peran jurnalis sebagai pemeriksa dan pengecek informasi sangat penting. Mereka harus melakukan cek dan ricek agar informasi yang disajikan akurat dan dapat dipercaya.

Pedoman Penggunaan AI dalam Karya Jurnalistik

Dewan Pers telah menerbitkan Peraturan Dewan Pers Nomor 1 Tahun 2025 tentang Pedoman Penggunaan Kecerdasan Buatan dalam Karya Jurnalistik. Tujuan dari peraturan ini adalah untuk menjaga martabat pers serta menjadikan etika dan profesionalisme sebagai panduan dalam era AI.

Selain menekankan kontrol manusia dan verifikasi informasi, peraturan ini juga menekankan transparansi. Jika sebuah karya melibatkan penggunaan AI, misalnya gambar atau suara yang dibuat oleh mesin, maka perusahaan pers wajib memberikan keterangan yang jelas kepada publik.

Kesimpulan

Meskipun AI memberikan banyak manfaat dalam dunia jurnalisme, penting untuk diingat bahwa manusia tetap menjadi inti dari proses ini. Kontrol manusia, verifikasi informasi, dan transparansi adalah kunci untuk menjaga kualitas dan integritas jurnalisme di tengah disrupsi teknologi. Dengan memadukan antara inovasi dan etika, jurnalis dapat tetap menjalankan tugasnya dengan baik dan mempertahankan kepercayaan publik.

zonagadget
zonagadgethttps://www.zonagadget.co.id/
Berikan ilmu yang kamu punya, niscaya kamu akan mendapatkan yang lebih
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

New Post

Most Popular