Inovasi Teknologi AI dalam Layanan Transjakarta
PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) kini telah meluncurkan fitur baru yang dinamakan Companion Mode pada aplikasi TJ:Transjakarta. Fitur ini dirancang untuk meningkatkan pengalaman pengguna dan mempermudah akses informasi serta pelaporan. Selain itu, pihak Transjakarta juga mengintegrasikan kecerdasan buatan (AI) dalam layanan mereka, yang diharapkan mampu memberikan respons yang lebih cepat dan akurat terhadap berbagai kebutuhan pelanggan.
Direktur Sistem Teknologi Informasi dan Pelayanan Transjakarta, Raditya Maulana Rusdi, menjelaskan bahwa fitur AI Assistant mampu berinteraksi dua arah dengan pelanggan. Hal ini mencakup penanganan pertanyaan, pemberian panduan rute dan jadwal, serta bantuan dalam proses pelaporan voice of customer (VoC).
“Kehadiran AI Assistant memungkinkan setiap laporan, pertanyaan, dan masukan pelanggan direspons lebih cepat, akurat, dan terukur. Dengan demikian, petugas layanan dapat fokus menangani isu yang memerlukan penanganan langsung oleh manusia,” ujar Raditya dalam pernyataannya.
Raditya menambahkan bahwa pemanfaatan kecerdasan buatan merupakan langkah strategis untuk menjawab kebutuhan masyarakat urban yang semakin dinamis. Ia menyadari bahwa waktu dan kemudahan akses menjadi hal paling berharga bagi pelanggan.
“Melalui Companion Mode dan AI Assistant ini, Transjakarta menghadirkan pelayanan yang lebih proaktif, cepat, dan relevan dengan kebutuhan masyarakat perkotaan masa kini,” tambahnya.
Menurut Raditya, AI Assistant bukan sekadar sistem tanya jawab otomatis, tetapi benar-benar dirancang untuk memandu perjalanan dan memahami konteks interaksi pelanggan. Ia percaya bahwa inovasi ini akan menjadi fondasi penting menuju ekosistem transportasi publik yang lebih cerdas dan manusiawi.
Pengembangan Berbagai Jenis Teknologi AI
Transjakarta saat ini tengah mengembangkan berbagai jenis teknologi AI. Salah satunya adalah Generative AI yang akan secara bertahap diluncurkan ke seluruh kanal media sosial. Selain itu, pihaknya juga sedang menuju tahap Agentic AI yang mampu melakukan analisis dan tindakan secara otonom dalam meningkatkan kualitas layanan.
Selain itu, pengembangan Computer Vision AI juga terus dilakukan untuk memastikan efektivitas dan efisiensi dalam alokasi armada bus. Sistem deteksi yang dikustomisasi khusus untuk kebutuhan Transjakarta akan membantu pengambilan keputusan operasional secara real time dan berbasis data.
“Dengan ekosistem digital yang terus diperkuat, Transjakarta berkomitmen menjadikan transportasi publik Jakarta tidak hanya ramah pengguna, tetapi juga adaptif terhadap perkembangan teknologi global,” ucap Raditya.
Keuntungan dari Integrasi Teknologi AI
Integrasi teknologi AI dalam layanan Transjakarta memberikan beberapa manfaat signifikan. Pertama, pelanggan dapat mendapatkan informasi dan bantuan lebih cepat dan akurat. Kedua, petugas layanan dapat lebih fokus pada isu-isu yang memerlukan perhatian langsung. Ketiga, pengambilan keputusan operasional menjadi lebih efisien dan berbasis data.
Dengan adanya Companion Mode dan AI Assistant, Transjakarta menunjukkan komitmennya untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas layanan transportasi publik. Ini juga menunjukkan bahwa pihaknya siap menghadapi tantangan dan kebutuhan masyarakat urban yang semakin kompleks.
Inovasi ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi penyedia layanan transportasi lainnya, sehingga mendorong pengembangan ekosistem transportasi publik yang lebih baik dan modern.

