Tim Bengawan UV UNS Siap Berlaga di KRTI 2025
Tim Bengawan UV dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo akan bertolak ke Pangkalan Udara Sutan Sjahrir di Padang, Sumatra Barat, untuk mengikuti Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) 2025. Dalam kompetisi ini, tim akan membawa empat robot terbang atau drone yang dirancang khusus untuk berbagai lomba. KRTI 2025 akan digelar pada 16 hingga 21 Oktober mendatang.
General Manager Bengawan UV Team UNS, Ahmad Al Faruq, menjelaskan bahwa tema utama KRTI 2025 adalah Search and Rescue (SAR). Untuk itu, tim mempersiapkan drone fixed wing yang mampu membawa paket kotak P3K sebagai salah satu peserta dalam lomba. Drone ini dirancang agar bisa memberikan bantuan darurat dalam situasi krisis.
Selain itu, tim juga menyiapkan drone dengan kemampuan Vertical Take Off and Landing (VTOL) yang akan berlaga dalam lomba bergerak secara presisi di dalam ruangan. Drone ini tidak hanya membawa logistik, tetapi juga barang atau kotak P3K. “Ada VTOL yang memang temanya ini dia precision and control dalam ruangan tertutup,” ujar Ahmad saat perkenalan tim di halaman Gedung Rektorat UNS Solo.
Sebagai drone ketiga, ada Racing Plane yang memiliki kemampuan membawa paket, namun tidak melakukan proses dropping. Wahana ini mampu mengangkut barang seperti kotak susu yang berbobot hingga sekitar dua kilogram. “Racing Plane itu kayak hanger paket, tapi dia tidak dropping. Dia bisa bawa empat kotak susu yaitu sekitar dua kilogram, bisa mengantar paket,” jelas Ahmad.
Yang keempat adalah drone untuk Technology Development. Ahmad menjelaskan bahwa wahana ini merupakan hasil karya tim yang dibuat dari nol dan didesain sendiri. Mulai dari kerangka hingga software yang digunakan. Wahana ini difokuskan untuk mengembangkan dan mengintegrasikan sebagian atau seluruh teknologi pada pesawat tanpa awak atau unmanned aerial vehicle secara mandiri.
“Spesialnya ini, semuanya kami buat dari ground up. Kami desain sendiri bahkan sampai air frame dan software kami buat sendiri menggunakan AI, ada voice control dan ada kontrol secara otomatis,” kata Ahmad.
Drone Technology Development dirancang untuk UAV yang bisa mendeteksi beberapa bencana, misalnya pada kebakaran hutan. Bisa juga jika ingin melakukan pemetaan. Juga untuk dampak gempa. Untuk ketinggian terbangnya bisa sampai 120 meter dari tanah dengan kecepatan yang bisa mencapai hingga 190 kilometer per jam. Keduanya mengikuti ketentuan maksimal yang ditetapkan dalam kontes. “Pembuatannya 4 bulan saja, mulai dari planning, riset, sampai manufacturing,” katanya.
Rektor UNS, Hartono, yang hadir dalam pengenalan Bengawan UV Team tersebut menyampaikan dukungan kepada tim yang akan mengikuti kompetisi. “Sejak 2016, Bengawan UV Team telah menjadi salah satu ikon kebanggaan UNS,” kata dia.
Hartono menyatakan tim tersebut telah secara konsisten berpartisipasi dalam berbagai kompetisi bergengsi, baik pada tingkat nasional seperti Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) dan Kontes Kapal Indonesia (KKI), maupun internasional seperti Roboboat dan Singapore Amazing Flying Machine Competition (SAFMC).
“Keikutsertaan tersebut tidak hanya memperluas wawasan mahasiswa, tetapi juga menegaskan posisi UNS sebagai universitas yang unggul dalam riset dan inovasi mahasiswa,” katanya.
Pada 2024 di Solo, Tim KRTI UNS ke luar sebagai juara umum. Menurutnya, capaian tersebut merupakan bukti dari kerja keras, disiplin, dan kolaborasi luar biasa antara mahasiswa, dosen pembimbing, serta dukungan seluruh sivitas UNS.
“Kami segenap sivitas UNS memberikan dukungan dan doa terbaik agar tim ini dapat mempertahankan tradisi juara, sekaligus menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia untuk terus berinovasi di bidang teknologi dirgantara,” ucap dia.

