Penipuan Digital yang Menggunakan Teknologi AI Membuat Perwira Polisi Jadi Korban
Di tengah berkembangnya teknologi digital, penipuan kini memasuki era baru yang semakin mengkhawatirkan. Salah satu bentuk penipuan yang muncul adalah penggunaan teknologi Artificial Intelligence (AI), khususnya deepfake, untuk memalsukan identitas seseorang. Dalam kasus terbaru, seorang perwira polisi di Aceh menjadi korban dari modus penipuan ini.
Kompol Sudianto, yang menjabat sebagai Kasi Pammat Direktorat Samapta Polda Aceh, menjadi korban penipuan yang melibatkan manipulasi foto, video, dan suara menggunakan AI. Pelaku berhasil mencuri identitasnya dan menggunakannya untuk menipu kerabat serta keluarga Kompol Sudianto.
Menurut informasi yang diberikan oleh Kompol Sudianto, penipuan ini telah berlangsung selama tiga hari terakhir. Banyak kerabat dan keluarganya menerima panggilan dari nomor tak dikenal dengan nomor 0853-8111-7038. Nomor tersebut mengaku sebagai dirinya dan meminta uang atau menawarkan barang seperti mobil.
Kompol Sudianto menyatakan bahwa ia yakin suara dan video yang digunakan dalam panggilan tersebut merupakan hasil rekayasa AI. Beberapa temannya mengaku melihat wajahnya dalam panggilan video, meskipun agak blur, dan suaranya sangat mirip dengan suaranya sendiri. Hal ini membuatnya merasa sangat khawatir karena kejahatan ini bisa membahayakan banyak orang.
Modus penipuan yang digunakan oleh pelaku cukup beragam. Ada yang meminta pinjaman mendesak, ada pula yang menawarkan mobil mewah. Salah satu contohnya adalah kasus yang dialami Seni Hendri, seorang warga Aceh Timur. Ia hampir tertipu setelah ditawari mobil Pajero Sport lengkap dengan video dan surat tanda nomor kendaraan (STNK) mobil tersebut.
Awalnya, Seni Hendri mengira itu benar-benar dari Kompol Sudianto. Namun setelah melakukan konfirmasi langsung, ia mengetahui bahwa itu adalah penipuan. Setelah itu, ia tidak lagi merespons panggilan tersebut.
Sementara itu, penelusuran sementara menunjukkan bahwa nomor pelaku 0853-8111-7038 terdeteksi berada di wilayah Sumatera Utara. Meski demikian, hingga saat ini identitas pelaku masih belum diketahui secara pasti.
Melihat betapa luasnya penyebaran penipuan yang menggunakan identitasnya, Kompol Sudianto mengeluarkan imbauan resmi kepada masyarakat. Ia meminta semua kerabat dan masyarakat agar tidak percaya pada nomor tak dikenal yang mengaku sebagai dirinya. Jika ada yang meminta uang atau menawarkan barang atas nama dirinya, itu jelas merupakan tindakan penipuan.
Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan masyarakat dalam menghadapi penipuan digital antara lain:
- Tidak mudah percaya pada nomor tak dikenal
- Selalu konfirmasi kebenaran informasi sebelum bertindak
- Hindari memberikan informasi pribadi atau uang kepada orang asing
- Laporkan kejadian penipuan ke pihak berwajib jika ditemukan
Dengan meningkatnya penggunaan teknologi AI dalam kejahatan siber, masyarakat perlu lebih waspada dan memperkuat kesadaran akan risiko penipuan digital. Kompol Sudianto berharap dengan adanya imbauan ini, masyarakat dapat lebih terlindungi dari ancaman serupa di masa depan.

