Pelatihan Digitalisasi Birokrasi di Sulawesi Tengah
Di tengah percepatan digitalisasi dalam berbagai sektor, khususnya pemerintahan, Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Provinsi Sulawesi Tengah mengambil inisiatif penting dengan menyelenggarakan pelatihan daring bertajuk Operator Perkantoran Berbasis Artificial Intelligence (AI). Kegiatan ini dilaksanakan pada Senin (20/10/2025), dan diikuti oleh para aparatur sipil negara (ASN) yang bekerja di lingkungan Brida Sulteng.
Pelatihan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah untuk meningkatkan kompetensi digital para pegawai negeri, sekaligus memperkuat pemahaman tentang manfaat teknologi kecerdasan buatan dalam mendukung tugas administratif dan riset kebijakan publik. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan ASN mampu menghadapi tantangan modern dalam pelayanan publik.
Materi Pelatihan yang Menyeluruh
Materi yang disampaikan selama pelatihan mencakup beberapa aspek penting. Pertama adalah dasar-dasar AI dan transformasi digital perkantoran. Selanjutnya, peserta diajarkan cara memanfaatkan AI untuk meningkatkan efisiensi administrasi pemerintahan, termasuk otomasi tugas-tugas rutin. Di samping itu, pelatihan juga membahas penerapan teknologi AI dalam publikasi dan komunikasi multimedia.
Tujuan utamanya adalah agar peserta dapat mengintegrasikan teknologi AI dalam pekerjaan sehari-hari mereka, sehingga proses kerja menjadi lebih cepat, akurat, dan efisien.
Peran Brida dalam Transformasi Digital
Dalam sambutannya, Pelaksana Tugas Kepala Brida Provinsi Sulawesi Tengah, Hasim R, menekankan bahwa lembaga yang ia pimpin memiliki tanggung jawab strategis dalam menjalankan inovasi di bidang birokrasi. Ia menyatakan bahwa sebagai perangkat daerah yang bergerak di bidang riset dan inovasi, Brida harus menjadi garda depan dalam menerapkan teknologi-teknologi baru yang lebih inovatif.
Menurut Hasim, penggunaan teknologi berbasis AI bukan sekadar tren, melainkan kebutuhan mendesak bagi institusi pemerintahan. Ia menambahkan bahwa digitalisasi bisa memangkas rantai kerja yang panjang dan mengurangi potensi kesalahan manusia dalam proses administratif.
“Selama ini, keterlibatan banyak manusia dalam sebuah alur pekerjaan sering kali menimbulkan kesalahan yang semakin tinggi. Dengan kehadiran teknologi ini, kita bisa meminimalkan hal-hal tersebut dan memastikan hasil kerja lebih optimal,” ujarnya.
Harapan untuk Transformasi yang Lebih Luas
Hasim berharap pelatihan ini menjadi langkah awal menuju transformasi digital yang lebih luas di lingkungan Brida dan instansi pemerintah daerah lainnya di Sulawesi Tengah. Ia ingin menjadikan Brida sebagai contoh bagaimana birokrasi dapat beradaptasi dengan perubahan teknologi tanpa kehilangan esensi pelayanan publik.
Tanggapan Positif dari Peserta
Dari sisi peserta, pelatihan ini mendapat sambutan positif. Banyak ASN mengaku antusias karena materi yang diberikan bersifat aplikatif dan langsung terkait dengan kebutuhan pekerjaan sehari-hari. Contohnya, pengelolaan surat-menyurat otomatis hingga pembuatan laporan berbantuan AI.
Perwakilan dari Karirjitu Indonesia menyatakan bahwa pelatihan ini dirancang tidak hanya untuk meningkatkan keterampilan teknis, tetapi juga untuk menanamkan pola pikir baru di kalangan ASN agar lebih terbuka terhadap perubahan dan inovasi. “Transformasi digital tidak bisa sekadar dipelajari — ia harus diinternalisasi,” ujar salah satu instruktur.
Sejalan dengan Kebijakan Nasional
Langkah yang diambil oleh Brida Sulteng sejalan dengan arah kebijakan nasional yang mendorong smart governance atau tata kelola pemerintahan cerdas. Teknologi digital menjadi tulang punggung efisiensi pelayanan publik.
Dengan semangat tersebut, Brida Sulteng berupaya membangun fondasi baru bagi birokrasi modern di Sulawesi Tengah. Tujuannya adalah birokrasi yang tidak hanya memahami teknologi, tetapi juga mampu menggunakannya untuk melayani masyarakat dengan lebih baik.

