Sabtu, Desember 6, 2025
BerandaUncategorizedQara’a, Solusi AI Cegah Buta Huruf Alquran dari Pontianak

Qara’a, Solusi AI Cegah Buta Huruf Alquran dari Pontianak

Inovasi Teknologi untuk Membantu Pemahaman Alquran

Kota Pontianak tidak pernah kehabisan sumber daya manusia yang berbakat, terutama dalam bidang teknologi dan pendidikan. Salah satu contohnya adalah Hajon Mahdy Mahmudin, seorang warga Pontianak, Kalimantan Barat, yang fokus pada pengembangan dunia pendidikan agama dengan memanfaatkan teknologi. Ia menciptakan aplikasi Qara’a, platform pembelajaran Alquran berbasis kecerdasan buatan (AI) pertama di Indonesia.

Menurut data riset dari Institut Ilmu Alquran (IIQ) Jakarta (2024), angka buta huruf Alquran di Indonesia mencapai 72,25 persen. Angka ini menjadi motivasi bagi Hajon untuk menciptakan solusi melalui teknologi AI. Aplikasi Qara’a telah beroperasi sejak tahun 2018 dan dirancang untuk membantu orang belajar Alquran secara lebih mudah dan menyenangkan.

Pendekatan Teknologi dalam Pembelajaran Alquran

Hajon menjelaskan bahwa Qara’a menggunakan pendekatan teknologi, gamifikasi, dan pembelajaran adaptif agar bisa diakses oleh siapa saja kapan saja. Fitur AI yang digunakan memiliki tingkat akurasi hingga 98,2 persen, didukung oleh berbagai jenis sample suara dengan beragam bahasa dan logat yang telah diklasifikasikan.

“Kita ingin membuat teknologi yang dapat menyelesaikan masalah buta huruf Alquran melalui AI,” ujarnya. “Sampai saat ini, Qara’a memiliki 60 juta sampling suara yang digunakan untuk meningkatkan efektivitas dan validitasnya.”

Pengguna dan Kolaborasi Qara’a

Sejauh ini, Qara’a telah mencapai lebih dari 2 juta pengguna terdaftar dan 700 ribu pengguna aktif bulanan (MAU) di Indonesia, Malaysia, Singapura, dan India. Kolaborasi dengan lembaga pendidikan, madrasah, dan instansi pemerintah menjadi bagian dari upaya memperluas akses literasi Alquran.

Setelah tujuh tahun beroperasi, Qara’a memberikan beasiswa sebagai bentuk apresiasi kepada siswa madrasah di Kalimantan Barat yang berhasil menyelesaikan misi belajar Alquran selama tiga bulan melalui aplikasi tersebut. Beasiswa bertajuk ‘Qara’a Scholarship Award’ diadakan di Hotel Maestro Pontianak pada 25 Oktober 2025.

Acara tersebut dihadiri oleh perwakilan dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, Dinas Pendidikan Kota Pontianak, Wali Kota Pontianak, para kepala madrasah, orang tua siswa, serta pelajar penerima beasiswa. Hajon menjelaskan bahwa beasiswa ini bertujuan untuk memberikan motivasi kepada pelajar agar terus mencintai Alquran sekaligus menunjukkan bahwa teknologi bisa menjadi jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah.

Dukungan dan Harapan Masa Depan

Para penerima beasiswa menerima uang tunai pendidikan sebesar Rp 1 juta dan akses premium aplikasi Qara’a untuk melanjutkan pembelajaran mereka secara mandiri. Hajon berharap dari Kalimantan Barat akan lahir generasi Qurani yang tidak hanya fasih membaca Alquran, tetapi juga berakhlak mulia dan melek teknologi.

Kiki Supardi, pimpinan Masjid Ismuhu Yahya, menyampaikan apresiasi atas kehadiran aplikasi Qara’a yang merupakan karya anak lokal. Ia berharap Qara’a tidak hanya menjadi ekosistem belajar digital, tetapi juga menjadi wadah untuk bersedekah dan rekomendasi makanan halal.

Inovasi Ke depan

Qara’a merupakan aplikasi pertama di Indonesia yang membantu pengguna memperbaiki bacaan Alquran secara otomatis dengan teknologi speech recognition. Fitur ini mampu mendeteksi kesalahan makhraj dan tajwid sekaligus menyesuaikan materi berdasarkan kemampuan pengguna.

Untuk inovasi ke depan, Hajon mengungkapkan bahwa Qara’a sedang melakukan riset agar fiturnya bisa mengoreksi pelafalan hingga tahap tajwid. Dengan demikian, Qara’a terus berupaya memberikan layanan terbaik dalam membantu masyarakat memahami Alquran.

zonagadget
zonagadgethttps://www.zonagadget.co.id/
Berikan ilmu yang kamu punya, niscaya kamu akan mendapatkan yang lebih
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

New Post

Most Popular