Mengoptimalkan Keterampilan Komunikasi Digital dengan AI
Di tengah pesatnya perkembangan teknologi Artificial Intelligence (AI) di kalangan generasi muda, masih banyak pelajar yang menggunakan AI hanya sebagai alat instan tanpa memahami etika digital, empati, serta cara berkomunikasi efektif dengan teknologi. Hal ini menjadi perhatian serius bagi institusi pendidikan dan pihak terkait yang ingin menyiapkan generasi muda yang lebih sadar akan penggunaan teknologi secara bertanggung jawab.
Untuk menjawab tantangan tersebut, SMK Kartika XIX-1 Bandung melakukan kolaborasi dengan Telkom University melalui program pengabdian masyarakat bertema “Humanoid Communication 2.0: Mengoptimalkan AI untuk Meningkatkan Soft Skill di Lingkungan SMK Kartika XIX-1 Bandung.” Program ini dirancang untuk membekali siswa dengan kemampuan komunikasi digital yang cerdas, beretika, dan empatik saat berinteraksi dengan AI.
Pelatihan Literasi AI dan Komunikasi Digital
Program ini berupa pelatihan literasi AI dan komunikasi digital yang dikemas secara interaktif. Siswa diperkenalkan dengan konsep prompt persona, teknik komunikasi dengan AI seperti Chain of Thought, few-shot, dan zero-shot learning, serta prinsip SAFE Ethic (Sustainable, Accurate, Fair, Explainable) dalam penggunaan teknologi secara bertanggung jawab.
Kegiatan ini melibatkan guru dan siswa SMK Kartika XIX-1 Bandung, Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Komunikasi Sosial Telkom University, serta penulis buku Humanoid Communication 2.0. Selain itu, dukungan juga datang dari Persit Kartika Chandra Kirana Daerah III/Siliwangi, yang turut hadir memberikan semangat dalam penguatan literasi digital di kalangan pelajar.
Format Pelatihan yang Menarik dan Praktis
Pelatihan disusun dalam format sederhana dan menarik, mencakup sesi pengenalan teknologi AI, praktik langsung berinteraksi dengan chatbot cerdas, serta diskusi etika digital. Para peserta diajak untuk memahami bagaimana AI dapat digunakan sebagai alat bantu yang efektif dan manusiawi.
Salah satu narasumber, Dr. Husnita, S.E., M.Si., C.PR, menyampaikan bahwa empati digital adalah kunci utama agar AI dapat digunakan secara manusiawi. Ia menekankan bahwa empati digital dan etika komunikasi bukan sekadar teori, namun keterampilan penting agar teknologi tidak hanya cerdas, tapi juga manusiawi.
Praktik Langsung dan Penerapan Etika
Sebagai bagian dari praktik, para siswa diminta menyusun prompt kreatif yang mengacu pada prinsip SAFE Ethic, untuk menguji sejauh mana pemahaman mereka dalam menerapkan komunikasi yang etis dengan AI. Proses ini tidak hanya meningkatkan pemahaman tentang AI, tetapi juga melatih siswa untuk berpikir kritis dan bertanggung jawab dalam penggunaannya.
Melalui kegiatan ini, diharapkan para siswa tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga mampu menjadi komunikator digital yang cerdas, kritis, dan beretika. Dengan demikian, mereka siap menghadapi tantangan dunia kerja modern yang semakin bergantung pada teknologi.
Kolaborasi Dunia Pendidikan
Program Humanoid Communication 2.0 menjadi bukti nyata kolaborasi dunia pendidikan dalam menyiapkan generasi muda yang melek AI, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan dunia kerja modern. Melalui inisiatif seperti ini, diharapkan muncul generasi yang tidak hanya mahir dalam penggunaan teknologi, tetapi juga memiliki nilai-nilai moral dan etika yang kuat.

