Inovasi Teknologi dalam Industri Kopi Lokal
Kopi lokal asal Gianyar, Bali, Koro Roasters, telah melakukan kolaborasi dengan produsen mesin kopi lokal, Pratter, untuk menghadirkan inovasi baru di bidang industri kopi. Melalui ajang Jakarta Coffee Week 2025, kedua perusahaan ini memperkenalkan teknologi berbasis Artificial Intelligence (AI) yang dirancang untuk meningkatkan proses sangrai kopi.
Teknologi AI bernama Rostoc dikembangkan oleh Founder Koro Roasters, Alain Scialoja, yang memiliki pengalaman selama 15 tahun di bidang teknologi dan robotika. Rostoc dirancang untuk membantu para pelaku industri kopi menciptakan cita rasa dan karakter yang konsisten sesuai dengan ciri khas kopi Indonesia.
“Roaster kami menggunakan AI untuk meningkatkan proses sangrai. Misalnya, AI bisa bertanya, ‘Kopi ini kurang manis, bagaimana cara membuatnya lebih manis?’ Lalu AI akan memberi tahu bahwa kamu bisa menaikkan suhu pada tahap tertentu dalam proses sangrai,” jelas Alain saat ditemui di booth Koro Roasters saat Jakarta Coffee Week 2025.
Rostoc dibangun dengan basis data besar yang mencakup informasi tentang proses sangrai, pengolahan, hingga pengendalian mutu. “Kami mengumpulkan semua data tersebut, lalu memberikannya kepada AI agar bisa menjawab pertanyaan berdasarkan knowledge base kami,” tambahnya.
Selain membantu dalam penyempurnaan cita rasa, teknologi AI ini juga digunakan secara internal untuk mendukung pengelolaan bisnis Koro Roasters. Mereka memiliki platform business intelligence yang terus memberikan wawasan seperti jumlah penjualan, keuntungan, hingga lokasi penjualan. Dengan bantuan AI, mereka dapat meminta insight dan saran dalam meningkatkan penjualan maupun strategi bisnis.
Dalam waktu dekat, Pratter akan menjadi mitra pertama yang mengintegrasikan Rostoc ke dalam mesin-mesin roaster berkapasitas 5 kg. Kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat pelaku industri kopi lokal sekaligus mencerminkan kemajuan teknologi digital di Indonesia.
“Ini adalah karya anak bangsa yang dibangun untuk Indonesia dan dunia. Engineering andal dari Pratter, dipadukan dengan seni meracik kopi, disiplin data, serta komitmen kami memberdayakan petani lokal, melahirkan cita rasa konsisten yang menghormati karakter khas kopi Indonesia,” ujar Alain.
Kolaborasi ini menjadi langkah awal bagi Koro Roasters untuk menunjukkan bagaimana teknologi bisa berjalan beriringan dengan nilai-nilai lokal dalam industri kopi. Dengan berbagai pengembangan tersebut, Alain menegaskan bahwa teknologi AI bukan hanya sekadar alat bantu, tetapi menjadi bagian penting untuk menjaga konsistensi dan kualitas produk mereka.
“AI sangat membantu Koro Roasters berkembang cepat dan melakukan perubahan besar, terutama dalam menjaga kualitas. Ke depannya, kami juga akan merilis alat berbasis AI ini untuk publik agar para roaster lainnya bisa ikut menggunakannya,” pungkas Alain.
