Jumat, Desember 5, 2025
BerandaUncategorizedStudio Ghibli Minta OpenAI Berhenti Gunakan Karyanya untuk Latih AI

Studio Ghibli Minta OpenAI Berhenti Gunakan Karyanya untuk Latih AI

Kritik terhadap Penggunaan Karya Seni Tanpa Izin dalam Pelatihan AI

Beberapa organisasi perdagangan di Jepang, termasuk para penerbit besar yang mewakili studio animasi legendaris seperti Studio Ghibli, telah mengirimkan surat resmi kepada perusahaan teknologi raksasa OpenAI. Dalam surat tersebut, mereka meminta perusahaan asal Amerika Serikat itu untuk menghentikan penggunaan karya seni yang dilindungi hak cipta tanpa izin sebagai bahan pelatihan kecerdasan buatan (AI).

Studio Ghibli, yang dikenal sebagai rumah produksi yang menciptakan film ikonik seperti Spirited Away, Howl’s Moving Castle, Grave of the Fireflies, dan My Neighbor Totoro, disebut sebagai salah satu pihak yang paling terdampak oleh maraknya penggunaan AI generatif. Sejak fitur pembuat gambar ChatGPT diluncurkan pada Maret lalu, banyak pengguna mulai mencoba mengubah foto diri sendiri atau gambar hewan peliharaan menjadi ilustrasi bergaya khas Ghibli.

Tren ini bahkan sampai menarik perhatian CEO OpenAI, Sam Altman, yang sempat mengganti foto profilnya di X menjadi versi Ghibli-fied. Hal ini menunjukkan betapa populer dan viralnya gaya visual Studio Ghibli di kalangan pengguna AI.

Kini, seiring semakin banyak orang mengakses Sora, aplikasi pembuat video berbasis AI dari OpenAI, Asosiasi Distribusi Konten Luar Negeri Jepang (Japan’s Content Overseas Distribution Association/CODA) mengambil langkah tegas dengan meminta agar karya anggotanya tidak digunakan untuk pelatihan AI tanpa izin resmi.

Pendekatan OpenAI yang Dianggap Terlalu Permisif

Langkah CODA ini bukan tanpa alasan. Mereka merasa bahwa pendekatan OpenAI terhadap karya berhak cipta terlalu permisif. Perusahaan tersebut lebih memilih menggunakan dulu, lalu minta maaf belakangan. Akibatnya, siapa pun kini bisa dengan mudah membuat gambar atau video dari karakter populer yang dilindungi hak cipta, bahkan tokoh terkenal yang sudah meninggal.

Pendekatan ini memicu keluhan dari berbagai pihak, termasuk Nintendo dan yayasan keluarga Dr. Martin Luther King Jr., yang khawatir sosok mereka bisa disalahgunakan untuk pembuatan konten deepfake lewat aplikasi seperti Sora.

Meski begitu, OpenAI belum memberikan tanggapan resmi terkait isu ini. Secara hukum, pihak-pihak yang merasa dirugikan memang bisa menuntut, namun aturan hak cipta di Amerika Serikat masih belum jelas dalam konteks pelatihan AI. Hukum hak cipta AS terakhir diperbarui pada 1976, dan hingga kini belum banyak aturan yang bisa dijadikan acuan.

Namun, baru-baru ini seorang hakim federal, William Alsup, memutuskan bahwa perusahaan Anthropic tidak melanggar hukum ketika melatih AI menggunakan buku berhak cipta, meskipun perusahaan itu tetap didenda karena menyalin buku-buku tersebut tanpa izin. Berbeda dengan AS, CODA menilai praktik seperti itu bisa dianggap pelanggaran di Jepang.

Penjelasan CODA tentang Hak Cipta di Jepang

“Dalam kasus seperti Sora 2, di mana karya berhak cipta direproduksi atau dihasilkan ulang dengan cara serupa, CODA menganggap bahwa tindakan replikasi selama proses pelatihan AI bisa termasuk pelanggaran hak cipta,” tulis CODA dalam suratnya. “Sistem hak cipta Jepang mengharuskan izin terlebih dahulu untuk penggunaan karya berhak cipta.”

Sutradara legendaris Hayao Miyazaki, sosok di balik sebagian besar karya ikonik Studio Ghibli, belum berkomentar langsung soal maraknya karya tiruan buatan AI yang meniru gaya filmnya. Namun, pandangan kerasnya terhadap AI sudah lama diketahui publik. Ketika diperlihatkan animasi 3D hasil buatan AI pada 2016, Miyazaki langsung bereaksi keras.

“Saya sangat muak,” ujarnya kala itu. “Saya tidak bisa menonton hal seperti ini dan menganggapnya menarik. Saya merasa teknologi semacam ini adalah penghinaan terhadap kehidupan itu sendiri.”

Komentar itu terasa semakin relevan hari ini, ketika dunia tengah bergulat dengan batas antara kreativitas manusia dan hasil buatan mesin. Isu ini menunjukkan pentingnya perlindungan hak cipta dan etika dalam pengembangan teknologi AI.

zonagadget
zonagadgethttps://www.zonagadget.co.id/
Berikan ilmu yang kamu punya, niscaya kamu akan mendapatkan yang lebih
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

New Post

Most Popular