Peluncuran GPT-5.2, Model AI Terbaru yang Menjanjikan
OpenAI baru saja meluncurkan versi terbaru dari model AI mereka, yaitu GPT-5.2. Model ini hadir dalam tiga varian, yakni Instant, Thinking, dan Pro, yang diklaim lebih cerdas, lebih cepat, serta lebih andal untuk berbagai pekerjaan profesional. Dari coding hingga analisis dokumen panjang, GPT-5.2 menawarkan kemampuan yang sangat luas.
Menurut Fidji Simo, Chief Product Officer OpenAI, GPT-5.2 dirancang khusus untuk tugas-tugas kantoran seperti membuat spreadsheet, presentasi, menulis kode, memahami konteks panjang, hingga menghubungkan berbagai alat dalam proyek multi-langkah. Pengguna diharapkan merasakan bahwa GPT-5.2 lebih mudah digunakan dalam kehidupan sehari-hari, lebih terstruktur, lebih andal, dan tetap menyenangkan untuk berinteraksi.
Model ini tersedia dalam tiga versi untuk pengguna ChatGPT berbayar dan developer API. Pertama, GPT-5.2 Instant, yang merupakan versi tercepat untuk tugas ringan seperti menulis, menerjemahkan, dan pencarian informasi. Kedua, GPT-5.2 Thinking yang dirancang untuk pekerjaan rumit seperti coding, analisis dokumen panjang, perencanaan, dan matematika. Ketiga, GPT-5.2 Pro sebagai versi paling presisi untuk masalah pemecahan tingkat tinggi.
Peluncuran GPT-5.2 terjadi di tengah situasi kompetitif antara OpenAI dan Google, setelah laporan internal yang menyebutkan bahwa CEO Sam Altman mengeluarkan memo “code red” akibat kekhawatiran bahwa ChatGPT mulai kalah dari Google Gemini.
Performa GPT-5.2 yang Mengesankan
OpenAI menyatakan bahwa GPT-5.2 adalah model dengan performa terbaik yang mereka rilis untuk penggunaan profesional. Hal ini terlihat dari capaian GPT-5.2 Thinking di berbagai tolok ukur atau benchmark. Misalnya, model ini menduduki posisi puncak di SWE-Bench Pro, sebuah benchmark untuk menilai kemampuan agen AI dalam menyelesaikan tugas coding. Selain itu, GPT-5.2 juga menempati posisi terdepan dalam GPQA Diamond, tes penalaran ilmiah setingkat pascasarjana.
Kinerja GPT-5.2 juga diuji pada GDPval, sebuah evaluasi yang dirilis OpenAI awal tahun ini untuk mengukur kemampuan AI menyelesaikan tugas-tugas kerja terstruktur di 44 jenis profesi berbeda. Dalam benchmark tersebut, GPT-5.2 Thinking mengalahkan atau menyamai kinerja profesional industri pada 70,9 persen tugas. Tugas-tugas ini mencakup pembuatan presentasi, spreadsheet, hingga penulisan laporan kompleks.
OpenAI mengklaim bahwa model ini menyelesaikan tugas serupa 11 kali lebih cepat dengan biaya kurang dari 1 persen dibanding tenaga ahli. Rentang profesi dalam pengujian GDPval cukup luas, mulai dari software developer, pengacara, akuntan, perawat, analis keuangan, manajer proyek, jurnalis, hingga penyedia manufaktur dan tenaga pelayanan publik.
Dari sisi akurasi, GPT-5.2 juga membawa peningkatan signifikan. Dibanding GPT-5.1 Thinking, model ini 30 persen lebih jarang menghasilkan jawaban keliru pada kumpulan pertanyaan nyata dari ChatGPT. Peningkatan ini penting bagi profesional yang mengandalkan AI untuk riset, analisis, penulisan, hingga pengambilan keputusan harian. Meski begitu, perusahaan tetap mengingatkan agar pengguna melakukan pengecekan ulang pada tugas-tugas kritis.
Peningkatan paling mencolok lainnya ada pada kemampuan bekerja dengan konteks panjang. Model AI GPT-5.2 Thinking memecahkan rekor baru di MRCRv2, evaluasi yang menguji kemampuan AI menggabungkan informasi dalam dokumen yang sangat panjang. Model ini menjadi yang pertama mencapai akurasi hampir 100 persen pada varian “4-needle”, yang menguji pemahaman konteks hingga 256.000 token (setara 180.000–200.000 kata).
Secara praktis, ini memungkinkan GPT-5.2 mengolah dokumen super panjang, seperti laporan riset, kontrak, transkrip rapat, hingga proyek multi-file, sambil tetap menjaga koherensi dan konsistensi informasi. OpenAI menilai kemampuan ini akan sangat berguna untuk analisis mendalam, sintesis informasi, dan workflow profesional yang bersumber dari banyak dokumen sekaligus.
Tidak Ada Update Image Generation
Di sisi lain, GPT-5.2 tidak membawa update image generation, padahal memo “code red” Altman sebelumnya menyoroti kebutuhan OpenAI untuk mengejar Google, yang viral lewat Gemini 2.5 Flash Image “Nano Banana” dan kini Banana Pro (alias Gemini 3 Pro Image). Bocoran menyebut OpenAI baru akan merilis model dengan image generator lebih canggih, lebih cepat, dan lebih ekspresif pada Januari 2026.

