Perubahan di Divisi Kecerdasan Buatan Apple
Seorang eksekutif senior Apple yang menangani divisi kecerdasan buatan (AI), Robby Walker, dilaporkan akan meninggalkan perusahaan pada bulan depan. Kepergian ini terjadi di tengah kritik terhadap pendekatan Apple yang dinilai terlalu hati-hati dalam mengembangkan teknologi AI. Hal ini membuat sejumlah pihak khawatir bahwa Apple bisa tertinggal dalam gelombang pertumbuhan industri terbesar dalam beberapa dekade terakhir.
Apple baru saja meluncurkan rangkaian Apple Intelligence tahun ini, termasuk integrasi dengan ChatGPT. Namun, pembaruan besar untuk asisten virtual Siri hanya akan diluncurkan pada tahun depan. Ini menunjukkan bahwa Apple masih membutuhkan waktu lebih lama untuk menyelesaikan pengembangan fitur-fitur terkini.
Robby Walker telah bergabung dengan Apple sejak 2013. Dalam profil LinkedIn-nya, ia menjabat sebagai Senior Director untuk tim Answers, Information, and Knowledge sejak April lalu. Sebelumnya, dia pernah memimpin pengembangan Siri sebelum tanggung jawab tersebut dialihkan ke Craig Federighi, Kepala Divisi Perangkat Lunak Apple.
Selain Walker, beberapa eksekutif AI lain juga dikabarkan meninggalkan Apple. Nama-nama seperti Ruoming Pang, Mark Lee, dan Tom Gunter sudah lebih dulu meninggalkan perusahaan untuk bergabung dengan Meta Platforms. Ketiganya kini menjadi bagian dari tim Superintelligence Labs Meta. Pada Maret lalu, Bloomberg juga melaporkan bahwa CEO Tim Cook menunjuk Mike Rockwell, Wakil Presiden Vision Products Group, untuk mengawasi pengembangan Siri.
Langkah ini diambil setelah muncul keraguan terhadap kemampuan John Giannandrea, Kepala AI Apple, dalam mengeksekusi pengembangan produk. Di sisi lain, dalam acara peluncuran produk tahunan minggu lalu, Apple memperkenalkan lini iPhone 17, termasuk iPhone Air dengan desain lebih tipis, sekaligus menahan harga agar tetap stabil meskipun tertekan tarif impor dari Amerika Serikat.
Namun, acara tersebut dinilai minim bukti konkret mengenai strategi Apple untuk menyaingi pesaing seperti Google, yang sudah lebih dulu memamerkan kecanggihan model AI Gemini di ponsel andalannya. Hal ini menunjukkan bahwa Apple masih perlu mempercepat inovasi dalam pengembangan teknologi AI agar tidak ketinggalan dari para kompetitor.
Perubahan di tingkat eksekutif ini bisa menjadi tanda awal dari transformasi besar-besaran di divisi kecerdasan buatan Apple. Dengan berbagai tantangan yang dihadapi, Apple harus segera menemukan cara untuk tetap menjadi pemain utama dalam dunia AI. Kehadiran eksekutif baru dan perubahan strategi mungkin menjadi langkah penting untuk mencapai tujuan tersebut.

