Jumat, Desember 5, 2025
BerandaUncategorizediPhone 17 Miliki Pasar Tertentu, Masih Laku Meski Daya Beli Menurun?

iPhone 17 Miliki Pasar Tertentu, Masih Laku Meski Daya Beli Menurun?

Penjualan iPhone 17 Di Indonesia Masih Dinilai Menjanjikan

Smartphone terbaru Apple, iPhone 17, diperkirakan tetap menarik minat konsumen di Tanah Air. Segmen pasar yang dituju oleh Apple, yaitu kalangan menengah ke atas, tidak ragu untuk membeli perangkat terbaru tersebut. Hal ini didasarkan pada reputasi merek yang telah mapan dan pengakuan akan kualitas serta status yang dibawa oleh produk Apple.

Direktur Eksekutif ICT Institute sekaligus pengamat ekonomi digital, Heru Sutadi, menyatakan bahwa iPhone memiliki pangsa pasar tersendiri di Indonesia, khususnya di segmen menengah ke atas. Ia menjelaskan bahwa meskipun harganya tinggi, masih banyak penggemar setia yang menganggap iPhone sebagai simbol kelas dan kualitas tertentu. Bahkan dalam situasi daya beli masyarakat yang sedang menurun, ada sebagian konsumen yang tetap memilih untuk membeli smartphone premium ini.

Heru juga menyebutkan bahwa faktor kepatuhan terhadap aturan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) menjadi perhatian penting. Meski saat ini belum jelas apakah iPhone 17 akan dikenakan aturan TKDN oleh pemerintah, ia berpendapat bahwa aturan tersebut seharusnya berlaku bagi semua produsen ponsel, termasuk Apple. Meskipun terdapat kesepakatan dagang dengan Amerika Serikat (AS), aturan TKDN tetap harus diterapkan.

Namun, Heru menilai kesepakatan dagang tersebut kurang menguntungkan bagi Indonesia. Ia menyoroti bahwa negara lain juga dikenakan tarif 19% tanpa adanya kewajiban transfer data, pembelian pesawat Boeing, atau bahan bakar minyak dari AS.

Dua Faktor Utama yang Mempengaruhi Penjualan iPhone 17

Sementara itu, Ketua Umum Indonesian Digital Empowering Community (IDIEC), M. Tesar Sandikapura, menyoroti dua faktor utama yang akan memengaruhi penjualan iPhone 17 di Indonesia, yaitu regulasi TKDN dan kondisi ekonomi domestik. Ia mencontohkan kasus iPhone 16 yang sempat tertunda peluncurannya. Menurutnya, jika proses sertifikasi iPhone 17 berjalan lancar, maka penjualan bisa mencapai angka yang signifikan.

“Perkiraan penjualan bisa menembus 400–600 ribu unit dalam enam bulan pertama,” ujarnya. Ia juga menilai bahwa kebijakan moneter Bank Indonesia memberikan dorongan positif bagi pasar smartphone premium. Penurunan suku bunga acuan menjadi 5,00% dinilainya membuka ruang lebih besar untuk skema cicilan ringan di ritel. Dengan dukungan cicilan panjang serta program trade-in, peluang iPhone 17 tetap laris pun semakin terbuka.

Tesar menegaskan bahwa kebijakan tarif impor Presiden AS Donald Trump tidak langsung berdampak pada harga iPhone di Indonesia. Tarif tersebut hanya berlaku untuk impor ke Amerika Serikat, bukan ke pasar Indonesia. Harga iPhone di dalam negeri lebih dipengaruhi oleh faktor internal seperti kurs rupiah, pajak (PPN 11% dan PPh 22%), serta biaya distribusi.

Strategi Pemasaran yang Lebih Agresif

Ia menekankan bahwa Apple dan mitra distribusi perlu merancang strategi pemasaran yang lebih agresif di tengah melemahnya daya beli. Contohnya adalah dengan program cicilan 0% hingga 36 bulan, trade-in dengan nilai tinggi, serta bundling bersama operator seluler. Strategi ini menjadi kunci menarik minat konsumen.

Selain itu, diferensiasi produk menjadi faktor penting. Apple perlu menonjolkan fitur unggulan iPhone 17 dibanding pendahulunya. Peningkatan di sisi kamera, performa, dan integrasi ekosistem Apple bisa menjadi alasan kuat bagi pengguna lama untuk melakukan upgrade. Dengan demikian, iPhone 17 tetap memiliki peluang besar untuk mencatat penjualan yang baik di Indonesia.

zonagadget
zonagadgethttps://www.zonagadget.co.id/
Berikan ilmu yang kamu punya, niscaya kamu akan mendapatkan yang lebih
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

New Post

Most Popular