Jumat, Desember 5, 2025
BerandaUncategorizedKrisis Siber di Polandia: Serangan Massal Pinjol dan Sistem Pembayaran Memicu Perang...

Krisis Siber di Polandia: Serangan Massal Pinjol dan Sistem Pembayaran Memicu Perang Hibrida

Serangan Siber Meningkat di Polandia, Mengancam Layanan Digital

Pihak berwenang di Polandia sedang memantau serangkaian insiden serangan siber yang mengganggu berbagai layanan digital, termasuk platform pinjaman online dan sistem pembayaran. Insiden ini menimbulkan kekhawatiran terhadap keamanan data pribadi masyarakat dan infrastruktur kritis negara.

Menteri Urusan Digital Krzysztof Gawkowski mengungkapkan bahwa selama beberapa bulan terakhir, jumlah insiden serangan siber meningkat drastis. Ia menyatakan bahwa setiap hari, pihak berwenang menerima ribuan laporan serangan siber. Menurutnya, serangan semacam ini kini menjadi hal yang biasa, tetapi dampaknya bisa sangat merusak.

Salah satu perusahaan yang terkena dampak serangan adalah SuperGrosz, platform pinjaman daring yang dioperasikan oleh AIQLABS. Insiden ini menyebabkan kebocoran data pribadi dari sekitar 10.000 pelanggan. Informasi yang bocor meliputi nama lengkap, alamat, nomor KTP dan pajak, kontak telepon, detail pekerjaan, serta nomor rekening bank. Perusahaan memperingatkan bahwa skala serangan mungkin lebih besar dari yang diketahui dan mengimbau pelanggan untuk waspada terhadap aktivitas kredit palsu dan penipuan.

Selain itu, sistem pembayaran seluler Blik juga menjadi target serangan. Penjahat melakukan serangan distributed denial of service (DDoS) terhadap infrastruktur pembayaran tersebut. Akibatnya, layanan Blik yang digunakan untuk transfer instan dan penarikan tunai sempat mengalami gangguan. Namun, layanan ini berhasil pulih dalam waktu beberapa jam setelah insiden terjadi.

Di sisi lain, agen perjalanan terbesar di Polandia, Nowa Itaka, juga mengalami kebocoran data. Informasi yang bocor mencakup nama, email, dan nomor telepon pelanggan. Meskipun demikian, perusahaan menegaskan bahwa data keuangan dan password pelanggan tidak terpengaruh.

Pihak berwenang belum dapat memastikan apakah semua insiden ini saling terkait. Namun, Menteri Gawkowski menyatakan bahwa serangan terhadap Blik diduga berasal dari Rusia. Ia menilai serangan ini sebagai bagian dari tahap selanjutnya dalam perang hibrida. Polandia, sebagai sekutu utama Ukraina dan anggota NATO, telah menghadapi peningkatan ancaman siber sejak Rusia memulai operasi militer di Ukraina pada tahun 2022.

Menurut Gawkowski, tahun 2025 diperkirakan akan menjadi tahun dengan rekor serangan siber. Serangan ini tidak hanya menargetkan layanan lokal, tetapi juga sistem keuangan dan energi. Ia menekankan bahwa aktivitas Rusia terasa sangat parah karena fokusnya pada infrastruktur penting yang mendukung kehidupan normal masyarakat.

Serangan siber yang terjadi di Polandia menunjukkan betapa rentannya sistem digital di tengah ancaman global. Pihak berwenang terus berupaya meningkatkan keamanan dan respons terhadap ancaman-ancaman ini. Namun, masyarakat juga diminta untuk tetap waspada dan menjaga keamanan data pribadi mereka.

zonagadget
zonagadgethttps://www.zonagadget.co.id/
Berikan ilmu yang kamu punya, niscaya kamu akan mendapatkan yang lebih
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

New Post

Most Popular