Sabtu, Desember 6, 2025
BerandaUncategorizedOpenAI Ubah Struktur Tim Riset AI

OpenAI Ubah Struktur Tim Riset AI

Perubahan Struktur Tim di OpenAI untuk Meningkatkan Interaksi AI dengan Pengguna

OpenAI sedang melakukan perubahan signifikan dalam struktur tim peneliti yang bertanggung jawab atas perilaku model AI. Salah satu tim utama yang terlibat adalah Model Behavior Team, yang sebelumnya berfokus pada pengembangan cara model AI berinteraksi dengan pengguna. Perubahan ini melibatkan penggabungan tim kecil yang terdiri dari 14 peneliti dengan Post Training team, sebuah unit riset yang lebih besar dan memiliki fokus pada pengembangan model setelah fase pra-pelatihan.

Menurut Mark Chen, Chief Research Officer OpenAI, tujuan dari penggabungan ini adalah untuk memperkuat kemampuan model AI setelah proses pelatihan awal. Dengan adanya perubahan struktur ini, Model Behavior Team akan melapor langsung kepada Max Schwarzer, yang merupakan pemimpin dari Post Training team. Hal ini menunjukkan bahwa OpenAI semakin memprioritaskan pengembangan inti model AI secara menyeluruh.

Joanne Jang, mantan kepala Model Behavior Team, kini beralih ke proyek baru bernama OAI Labs. Proyek ini akan fokus pada pengembangan antarmuka yang memungkinkan kolaborasi antara manusia dan AI menjadi lebih alami dan efektif. Jang sebelumnya telah terlibat dalam proyek Dall-E 2, yaitu alat pembuat gambar awal dari OpenAI. Ia kini menjabat sebagai General Manager OAI Labs, dan akan melaporkan kepada Chen selama masa transisi.

Salah satu tugas utama Model Behavior Team sebelumnya adalah mengatasi masalah sycophancy, yaitu kecenderungan AI untuk menyetujui pandangan pengguna, bahkan jika pandangan tersebut tidak sehat. Selain itu, tim ini juga bertanggung jawab atas isu bias politik serta membantu perusahaan dalam menentukan sikap terhadap kesadaran AI. Menurut Chen, saat ini pekerjaan tim ini harus lebih dekat dengan pengembangan inti model, karena kepribadian AI kini dianggap sebagai faktor kritis dalam evolusi teknologi OpenAI.

OpenAI memang sering kali mendapat perhatian terkait perilaku model AI-nya. Perubahan kepribadian pada GPT-5 sempat menuai protes karena dinilai terlalu dingin meski berhasil mengurangi sycophancy. Untuk meredam keluhan pengguna, perusahaan mengembalikan akses ke model lama seperti GPT-4o dan merilis pembaruan agar GPT-5 terasa lebih ramah tanpa kehilangan keseimbangan respons.

Model Behavior Team telah berkontribusi pada semua model OpenAI sejak GPT-4, termasuk GPT-4o, GPT-4.5, dan GPT-5. Dalam wawancaranya, Jang menyampaikan bahwa ia sangat antusias untuk mengeksplorasi pola baru di luar paradigma chat. Ia melihat sistem AI sebagai alat yang bisa digunakan untuk berpikir, berkarya, bermain, belajar, dan terhubung dengan orang lain.

Tantangan dan Peluang di Masa Depan

Dengan adanya perubahan struktur dan fokus pada pengembangan inti model, OpenAI memperlihatkan komitmennya untuk meningkatkan kualitas interaksi antara AI dan pengguna. Proyek OAI Labs yang dipimpin oleh Jang menjanjikan inovasi baru dalam bentuk antarmuka yang lebih alami dan efektif. Dengan menggabungkan Model Behavior Team dengan Post Training team, OpenAI berupaya menciptakan model AI yang tidak hanya cerdas, tetapi juga lebih manusiawi dan responsif terhadap kebutuhan pengguna.

Perubahan ini juga menandai pergeseran dalam strategi pengembangan AI, di mana aspek perilaku dan kepribadian model mulai dianggap sama pentingnya dengan kemampuan teknis. Dengan demikian, OpenAI tidak hanya berfokus pada kecepatan dan akurasi, tetapi juga pada pengalaman pengguna yang lebih baik dan lebih manusiawi. Ini menjadi langkah penting dalam menjawab tantangan yang muncul di tengah pertumbuhan pesat teknologi AI.

zonagadget
zonagadgethttps://www.zonagadget.co.id/
Berikan ilmu yang kamu punya, niscaya kamu akan mendapatkan yang lebih
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

New Post

Most Popular