Presiden AS Tegaskan Akses Chip Nvidia Hanya untuk Amerika Serikat
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan bahwa hanya negara tersebut yang berhak mengakses chip tercanggih dari Nvidia, yaitu GPU Blackwell. Jajaran chip AI dengan arsitektur Blackwell ini merupakan model flagship yang memiliki kinerja luar biasa tinggi. Pernyataan ini muncul setelah CEO Nvidia, Jensen Huang, menyampaikan harapan perusahaannya untuk dapat mengirimkan chip GPU tersebut ke China suatu saat nanti.
Trump menegaskan dalam sebuah wawancara bersama CBS bahwa pihaknya tidak akan memungkinkan siapa pun selain Amerika untuk memiliki chip tercanggih. Ia juga menyebutkan bahwa ia memberi izin kepada Nvidia untuk bernegosiasi dengan China, asalkan bukan terkait produk yang paling canggih.
Sebelumnya, Trump juga mengucapkan hal serupa kepada sejumlah awak media saat berada di dalam penerbangan dari Florida ke Washington. Ia menegaskan, “Kami tidak memberikan chip (Blackwell) ke orang (negara) lain.” Dengan demikian, langkah ini menunjukkan upaya pemerintah AS untuk membatasi pasokan semikonduktor tercanggih agar tidak digunakan oleh China.
Namun, hingga kini belum jelas apakah pernyataan Trump juga berlaku untuk negara-negara lain selain China. Baru-baru ini, Nvidia telah mengumumkan beberapa kemitraan dengan berbagai negara, yang menunjukkan bahwa perusahaan masih aktif dalam menjalin hubungan internasional.
Pengiriman Chip AI ke Berbagai Negara
Beberapa waktu lalu, Nvidia mengumumkan bahwa perusahaan tersebut telah mengirimkan 250.000 unit chip GPU ke Korea Selatan. Dari total tersebut, sebanyak 50.000 unit chip Blackwell dikirim ke Hyundai untuk mendukung pembangunan AI Application Center dan AI Technology Center. Chip yang sama juga dikirim ke Samsung untuk mendukung pembangunan pabrik AI raksasa. Pabrik tersebut akan menggunakan 50.000 chip AI GPU Blackwell Nvidia.
Selain Korea Selatan, Nvidia juga mengeklaim akan memberikan dukungan lebih dari 3.000 exaflop komputasi ke seluruh Eropa melalui penggunaan chip Blackwell. Selain itu, chip Blackwell juga akan digunakan dalam proyek ambisius Uni Emirat Arab (UEA), yaitu Stargate UAE. Proyek ini adalah klaster infrastruktur AI skala besar dengan kapasitas hingga 5 gigawatt (GW).
Kekhawatiran AS Terhadap Perkembangan AI di Negara Lain
Sejak tahun 2023, AS cukup khawatir terhadap perkembangan AI di negara lain, terutama China. Bahkan, pada masa pemerintahan Joe Biden, AS pernah melarang ekspor produk chip AI ke China dan negara lain karena dikhawatirkan bisa digunakan untuk membuat super komputer berkinerja tinggi.
Pada Juli 2025, larangan tersebut dicabut. Akibatnya, Nvidia dan AMD, dua produsen chipset besar, kembali diperbolehkan menjual chip AI mereka ke China. Nvidia pun mulai kembali menyuplai chip AI H20 yang dirancang khusus untuk pasar China.
Saat larangan dicabut, Jensen Huang menyampaikan bahwa separuh peneliti AI dunia berasal dari China dan menyebut negara tersebut sebagai pasar yang “sangat inovatif dan dinamis”. Ia menambahkan bahwa sangat penting bagi perusahaan Amerika untuk bisa bersaing dan melayani pasar di sana.

