Jumat, Desember 5, 2025
BerandaUncategorizedPolitisi Inggris Gunakan Chatbot AI untuk Tangani Keluhan Warga

Politisi Inggris Gunakan Chatbot AI untuk Tangani Keluhan Warga

Politisi Inggris Meluncurkan Chatbot AI untuk Meningkatkan Komunikasi dengan Konstituen

Seorang politisi dari Partai Buruh yang mewakili daerah Leeds South West dan Morley, Inggris, Mark Sewards, telah meluncurkan versi chatbot AI miliknya. Tujuan dari inisiatif ini adalah untuk memudahkan konstituen dalam berinteraksi dengan representasinya. Dengan adanya chatbot ini, warga dapat mengajukan pertanyaan terkait isu-isu lokal atau menanyakan kebijakan tanpa harus menunggu respons yang lama.

Sewards menyatakan bahwa ia sangat tertarik untuk menjelajahi teknologi baru seperti AI sebagai alat untuk memperkuat hubungan antara kantor anggota parlemen dan konstituen. Ia juga mengimbau para konstituennya untuk mencoba chatbot ini dan menekankan bahwa alat tersebut tidak dimaksudkan untuk menggantikan perannya sebagai politisi. Sebaliknya, chatbot ini bertindak sebagai layanan 24 jam yang memudahkan konstituen dalam mengajukan isu atau mengirim pesan ke kantor parlemen.

“Bot ini memberi orang cara lain untuk menghubungi saya, kapan saja,” ujarnya.

Proses Pengembangan Chatbot AI Mark

Untuk membuat chatbot ini, Sewards bekerja sama dengan sebuah perusahaan rintisan bernama Neural Voice yang berbasis di Leeds. Perusahaan ini menggunakan teknologi sintesis suara saraf mutakhir dan pemrosesan bahasa alami yang canggih. Teknologi tersebut digunakan untuk menciptakan asisten AI yang bisa digunakan melalui telepon maupun web dalam bentuk suara.

Selain itu, Neural Voice juga memanfaatkan rekaman suara Sewards saat berada di parlemen, profil media sosialnya, serta komunikasi pribadi dengan konstituen untuk menciptakan tiruan digital yang akurat. Dengan demikian, gaya bicara, nada, dan tingkah laku chatbot memiliki kesamaan yang tinggi dengan politisi aslinya.

Jeremy Smith, CEO dan salah satu pendiri Neural Voice, mengatakan bahwa sebelumnya, politisi seringkali sulit dijangkau oleh konstituen. Menurutnya, banyak masyarakat yang tidak tahu nama anggota parlemen mereka, apalagi suara mereka atau apa yang mereka perjuangkan.

Ia meyakini bahwa chatbot seperti ini akan menjadi tren di kalangan politisi di masa depan.

Tanggapan dari Para Pengamat

Kehadiran chatbot AI Mark ini mendapat berbagai tanggapan dari para pengamat. Salah satu perwakilan dari West Yorkshire menilai bahwa chatbot ini dapat membantu memperkuat hubungan antara kantor anggota parlemen dan konstituen.

Namun, sebagian pihak khawatir bahwa hadirnya alat komunikasi instan ini justru akan memperlebar kesenjangan antara politisi dan publik. Susan Oman, dosen senior bidang data, AI, dan Masyarakat, mengatakan bahwa interaksi dengan chatbot bisa mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap politisi.

“Risikonya adalah Anda mencoba menjadi lebih efisien dan hadir bagi konstituen, tetapi efek sampingnya adalah mereka merasa kurang didengar,” ujarnya.

Selain itu, penggunaan chatbot ini juga memicu kekhawatiran terkait privasi dan keamanan data. Masalah juga bisa muncul karena kurangnya interaksi langsung dan ketergantungan pada bot untuk menyelesaikan masalah. Oman menambahkan bahwa pengguna mungkin tidak sadar bahwa mereka sedang berbicara dengan bot dan sering kali mengira berbicara dengan orang sungguhan.

zonagadget
zonagadgethttps://www.zonagadget.co.id/
Berikan ilmu yang kamu punya, niscaya kamu akan mendapatkan yang lebih
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

New Post

Most Popular