Jumat, Desember 5, 2025
BerandaUncategorizedStudi: ChatGPT Lebih Sering Digunakan untuk Kebutuhan Pribadi daripada Pekerjaan

Studi: ChatGPT Lebih Sering Digunakan untuk Kebutuhan Pribadi daripada Pekerjaan

Penggunaan ChatGPT yang Berubah Secara Signifikan

Chatbot ChatGPT, yang dikeluarkan oleh OpenAI pada November 2022, awalnya dipromosikan sebagai alat bantu produktivitas yang dapat membantu pengguna dalam menyelesaikan tugas seperti membalas email atau menulis memo. Namun, data terbaru menunjukkan bahwa penggunaan chatbot ini justru lebih banyak digunakan untuk keperluan pribadi daripada pekerjaan.

Menurut sebuah laporan yang dirilis oleh OpenAI, sekitar setengah dari percakapan di ChatGPT pada Juni 2024 berkaitan dengan pekerjaan. Namun, angka tersebut turun menjadi sekitar seperempat pada Juni 2025. Meskipun jumlah percakapan terkait pekerjaan menurun, bukan berarti penggunaan ChatGPT semakin jarang. Sebaliknya, fokus penggunaan telah bergeser dari tugas profesional ke kehidupan sehari-hari.

Dalam laporan tersebut disebutkan bahwa sebagian besar percakapan mengarah pada tugas harian seperti mencari informasi dan panduan praktis. Pada Juni 2024, sekitar 53 persen percakapan non-pekerjaan terjadi, dan angka ini meningkat menjadi 73 persen pada Juni 2025. Hal ini menunjukkan bahwa pengguna lebih cenderung menggunakan ChatGPT untuk kebutuhan pribadi.

Jumlah Pengguna Aktif yang Mencengangkan

Laporan yang disusun oleh National Bureau of Economic Research (NBER) bersama peneliti dari OpenAI, Duke University, dan Harvard University juga menyebutkan bahwa terdapat sekitar 700 juta pengguna aktif mingguan ChatGPT di seluruh dunia. Mereka mengirimkan lebih dari 2,5 miliar pesan per hari, atau sekitar 29.000 pesan per detik. Angka ini menjadi dasar utama dalam studi tersebut.

Pola Penggunaan ChatGPT

Studi ini juga mengklasifikasikan pola penggunaan ChatGPT menjadi tiga kategori: Asking (bertanya), Doing (melakukan), dan Expressing (berekspresi). Dari total pesan yang diterima oleh chatbot, sebanyak 49 persen adalah pertanyaan. Hal ini menunjukkan bahwa pengguna memandang ChatGPT sebagai penasihat, bukan hanya asisten yang membantu menyelesaikan tugas.

Kategori Doing mencakup sekitar 40 persen dari total pesan. Penggunaan ini melibatkan interaksi dengan ChatGPT dalam tugas seperti menyusun teks, merencanakan sesuatu, atau menyelesaikan tugas sederhana. Sementara itu, kategori Expressing mencapai 11 persen. Dalam kategori ini, pengguna tidak meminta ChatGPT melakukan apa pun, tetapi lebih pada eksplorasi, bermain, atau sekadar berbicara.

Peningkatan Pengguna Wanita

Dalam studi yang sama, ditemukan bahwa jumlah pengguna wanita di ChatGPT meningkat secara signifikan. Pada Januari 2024, persentase pengguna wanita adalah 37 persen, namun pada Juli 2025, angka tersebut naik menjadi 52 persen. Namun, penting dicatat bahwa klasifikasi ini dilakukan berdasarkan nama pengguna yang dibagi menjadi maskulin dan feminin, bukan berdasarkan identitas gender sebenarnya.

zonagadget
zonagadgethttps://www.zonagadget.co.id/
Berikan ilmu yang kamu punya, niscaya kamu akan mendapatkan yang lebih
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

New Post

Most Popular