Pekerjaan Unik Google Maps dan Klaim Gaji Rp3 Juta Per Hari
Beberapa waktu terakhir, beredarnya informasi mengenai gaji pekerja Google Maps yang diklaim mencapai Rp3 juta per hari kembali memicu perhatian publik. Isu ini menarik karena menyentuh pekerjaan yang dianggap unik, yaitu pekerjaan yang melibatkan aktivitas berjalan kaki untuk merekam dan memperbarui data lokasi di berbagai wilayah Indonesia. Banyak orang penasaran apakah pekerjaan tersebut benar-benar ada di Indonesia? Bagaimana proses rekrutmen dan apakah klaim gaji tersebut benar?
Google dikenal memiliki proyek pemetaan besar melalui fitur Street View dan update lokasi berbasis crowdsourcing. Selama beberapa tahun terakhir, banyak warga melihat pekerja dengan seragam “Google Maps” membawa kamera khusus atau menggunakan tas kamera 360 derajat untuk mengumpulkan data visual jalanan dan area publik. Namun, informasi tentang gaji sering kali muncul dari rumor dan testimoni tanpa konfirmasi resmi, sehingga memunculkan pertanyaan baru mengenai kebenaran klaim tersebut.
Fenomena ini bukan hal baru. Antusiasme masyarakat untuk mengetahui peluang kerja unik dan berpenghasilan tinggi terus meningkat, terlebih di tengah tren pekerjaan fleksibel dan lapangan kerja berbasis teknologi. Oleh karena itu, penting untuk memahami bagaimana pekerjaan dokumentasi Google Maps berjalan dan apa saja fakta di balik informasi yang tersebar.
Benarkah Gaji Bisa Mencapai Rp3 Juta Per Hari?
Klaim mengenai gaji hingga Rp3 juta per hari berasal dari sejumlah testimoni konten kreator dan diskusi komunitas daring. Dalam sebuah unggahan yang sempat viral, seseorang menyebut mendapatkan bayaran besar untuk berjalan kaki sambil membawa kamera Street View. Namun hingga kini belum ada pernyataan resmi dari Google yang mengonfirmasi nominal tersebut.
Dalam praktik global, pekerja lapangan Street View umumnya direkrut melalui vendor atau perusahaan mitra, bukan sebagai pegawai tetap Google. Pola pembayaran biasanya disesuaikan dengan sistem proyek dan wilayah, sehingga nilai pendapatan bisa sangat bervariasi tergantung durasi, lokasi tugas, serta kontrak.
Meski bayaran tinggi kemungkinan terjadi pada proyek tertentu, klaim Rp3 juta per hari perlu ditanggapi secara proporsional dan didukung verifikasi.
Tugas dan Mekanisme Kerja
Secara umum, tugas pekerja pemetaan visual meliputi:
- Mengumpulkan gambar lingkungan menggunakan kamera 360 derajat
- Melakukan survei lokasi dan memastikan titik koordinat akurat
- Memperbarui area yang belum terpetakan atau membutuhkan pembaruan
- Menjaga keamanan alat rekam selama bertugas
- Melaporkan rute dan hasil pengambilan data
Pekerjaan ini dapat dilakukan dengan berjalan kaki, sepeda, kendaraan roda dua, atau bahkan kendaraan khusus Street View di wilayah tertentu.
Cara Melamar dan Peluang di Indonesia
Google tidak membuka lowongan langsung untuk posisi “walker” atau perekam Street View secara umum. Rekrutmen biasanya dilakukan melalui vendor mitra resmi yang mengelola operasional lapangan. Informasi lowongan dapat muncul pada platform rekrutmen global, situs mitra regional, atau portal Google Careers untuk posisi teknis tertentu.
Untuk masyarakat yang berminat berkontribusi dalam pembaruan Google Maps, terdapat opsi resmi melalui:
- Google Local Guides
- Kontribusi foto, ulasan, dan koreksi lokasi
- Program komunitas Maps yang diadakan secara berkala
Kontribusi ini tidak berbentuk gaji, namun memberikan poin dan benefit tertentu bagi penggunanya.
Pekerjaan sebagai pengumpul data Google Maps memang ada dan pernah terlihat di sejumlah kota di Indonesia. Namun informasi gaji Rp3 juta per hari belum memiliki konfirmasi resmi dan kemungkinan berasal dari proyek dengan ketentuan khusus. Bagi masyarakat yang tertarik, memahami sistem kemitraan dan proses rekrutmen menjadi langkah penting sebelum mengikuti informasi lowongan yang beredar.
Program pemetaan Google tetap membuka peluang partisipasi melalui jalur komunitas, sekaligus membangun ekosistem data yang lebih akurat untuk masyarakat luas.
