Jumat, Desember 5, 2025
BerandaUncategorizedWaspadai! AI Hanya Butuh 3 Detik untuk Meniru Suara dan Menipu Orang...

Waspadai! AI Hanya Butuh 3 Detik untuk Meniru Suara dan Menipu Orang Terdekat

Modus Penipuan Baru Menggunakan Teknologi AI yang Semakin Mengkhawatirkan

Seiring dengan perkembangan teknologi, modus penipuan juga terus berubah. Kini, para pelaku kejahatan siber memanfaatkan teknologi artificial intelligence (AI) untuk meniru suara dan wajah orang-orang terdekat korban. Hal ini telah menjadi perhatian serius dari berbagai lembaga seperti Bank DBS, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), serta Kepolisian dan FBI Amerika Serikat.

Penipuan Berbasis AI Meningkat Drastis

OJK melaporkan bahwa sudah ada lebih dari 70.000 laporan dari warga Indonesia terkait penipuan menggunakan teknologi AI. Modus utamanya adalah peniruan suara dan wajah, yang sangat sulit dibedakan dari aslinya. Dalam beberapa kasus, pelaku bisa merekam suara korban hanya dalam hitungan detik, kemudian membuat tiruan suara yang mirip sekali dengan aslinya.

Bank DBS Indonesia menjelaskan bahwa ketika korban menerima panggilan telepon dan mengucapkan kata “halo”, pelaku langsung merekam suaranya. Setelah itu, AI akan membuat kloningan suara yang sangat mirip. Dengan suara tersebut, penipu bisa berpura-pura menjadi korban sendiri, memancing rasa panik pada orang terdekat, dan bahkan meminta transfer uang mendesak.

Bahaya Deepfake dan Rekaman Suara

Modus penipuan ini semakin membahayakan karena banyak orang tidak menyadari bahwa suara mereka bisa digunakan untuk menipu orang lain. Bahkan, pelaku bisa menggunakan media sosial untuk mengumpulkan data suara dari seseorang, termasuk anak-anak. Dengan teknologi deepfake, mereka juga bisa membuat video palsu yang menyerupai wajah dan ekspresi korban.

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, menjelaskan bahwa penipuan berbasis AI kini menjadi salah satu ancaman terbesar. Banyak konsumen melaporkan bahwa foto mereka digunakan untuk keperluan yang tidak bertanggung jawab, seperti pembuatan wajah dan suara palsu untuk menipu.

Tips untuk Menghindari Penipuan AI

Untuk mengurangi risiko penipuan, Bank DBS Indonesia memberikan beberapa langkah pencegahan, antara lain:

  • Jangan langsung mengangkat panggilan dari nomor HP tidak dikenal.
  • Aktifkan fitur privasi di ponsel agar langsung memblokir nomor tak dikenal.
  • Jika terpaksa mengangkat panggilan dari nomor tak dikenal, gunakan aplikasi pengubah suara (voice changer) agar pelaku salah merekam suara.

Selain itu, Kepolisian juga menyarankan masyarakat untuk waspada terhadap modus penipuan yang menggunakan rekaman suara dari media sosial. Pelaku bisa dengan mudah meniru suara anggota keluarga atau teman dekat korban.

Peringatan dari FBI dan Ahli IT

FBI juga memberikan peringatan serupa. Mereka mengatakan bahwa penipuan berbasis AI telah marak sejak April, terutama dalam bentuk pesan teks dan suara. FBI menyarankan masyarakat untuk memverifikasi identitas individu yang mengirim pesan, mencari tahu apakah nomor telepon itu benar-benar milik orang yang dimaksud, dan memperhatikan nada dan pilihan kata dalam pesan suara.

Ahli IT seperti Rachel Tobac, kepala SocialProof Security, mengatakan bahwa saat ini, hanya butuh waktu kurang dari 15 detik untuk menciptakan klona suara yang hampir tidak bisa dibedakan dari aslinya. Steve Grobman, kepala teknologi McAfee, menambahkan bahwa bahkan profesional terlatih bisa tertipu oleh suara yang familiar dan meminta permintaan mendesak.

Kerugian Akibat Penipuan AI

Dalam laporan terbaru, kerugian akibat penipuan berbasis AI seperti video AI dan deepfake diperkirakan mencapai Rp 700 miliar. Untuk menangani masalah ini, Kementerian Komdigi sedang menyiapkan aturan baru, termasuk peta jalan atau roadmap AI yang akan memaksa pengembang AI untuk bertanggung jawab atas konten yang mereka hasilkan.

Selain itu, pemerintah juga akan mengeluarkan Peraturan Presiden tentang keamanan dan keselamatan pengembangan serta penggunaan AI. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan dapat mengurangi risiko penipuan berbasis AI di masa depan.

zonagadget
zonagadgethttps://www.zonagadget.co.id/
Berikan ilmu yang kamu punya, niscaya kamu akan mendapatkan yang lebih
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

New Post

Most Popular